Lihat ke Halaman Asli

kang im

warga biasa yang hobi menulis

Pernah Jualan HP Saat Kuliah, Kini Miliki 60 Cabang Bisnis Fashion Se-Indonesia

Diperbarui: 20 Oktober 2023   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi/ Inspirasi: Dr. Lailatul Farida, MAB saat memberikan sambutan dalam acara fashion show.

Hobi bisnis yang ditekuni Dr. Lailatul Farida, MAB sejak kuliah membuahkan hasil. Kini perempuan asal Kabupaten Ngalam ini memiliki sekitar 60 cabang bisnis fashion 'Laila Ghani' (busana muslim syari) se-Indonesia. Bahkan, produknya juga sudah diekspor ke Jepang dan Malaysia. Lalu seperti apa perjuangannya?

Penulis: kang im

*****

Dr. Lailatul Farida, MAB bercerita, bisnis awal yang ditekuni bukan di bidang fashion. Tapi bidang jual-beli ponsel dan kuliner. Usaha ini dirintis perempuan asal Wajak, Kabupaten Malang ini saat kuliah, beberapa tahun silam. Namun, usaha ini belum membuahkan hasil, sehingga dia beralih usaha di bidang fashion. "Awal tahun 2015 lalu mulainya (bisnis fashion). Kebetulan pas ada event (fashion show)," kata perempuan yang juga berprofesei sebagai dosen itu.

Hanya saja, awalnya dia tak langsung membuat produk sendiri. Tapi lebih memilih menjadi reseller produk orang lain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui selera pasar, membidik target market. Karena berdasarkan pengalaman dari teman-temannya, banyak bisnis yang gulung tikar ketika membuat produk sendiri tanpa dianalisa. "Bikin brand, tapi pasar nggak ada, akhirnya nggak berhasil. Kalau yang saya lakukan cari pasar dulu," terangnya.

Singkat cerita, kini bisnis di bidang fashion tersebut sudah berkembang pesat. Total ada sekitar 60 cabang (reseller/mitra) di seluruh Indonesia. Bahkan, saat ini penjualan produknya mencapai 500 unit lebih tiap bulannya. Perlu diketahui, segmen pasarnya menengah-atas, harganya mulai Rp Rp 1 juta hingga Rp 5 juta per unit, karena sebelumnya pernah membuat produk dengan harga dibawah Rp 500 ribu, tapi kurang laku. "Selama ini juga pernah ngirim (produk ekspor) ke Jepang dan Malaysia," ungkap alumnus UB Malang ini.

Tak hanya itu, dia juga memberikan apresiasi rutin kepada mitra Laila Ghani. Apresiasi ini berupa umrah gratis kepada mitra terbaiknya. "Kami ingin berbagi berkah kepada banyak orang," harapnya.

Untuk menunjang bisnisnya, dia juga harus mengikuti kursus desain. Karena disiplin ilmunya lebih pada ilmu manajemen, tepatnya konsentrasi pemasaran. "Kalau inspirasinya bisa dari mana saja. Bisa lihat pemandangan, bunga, atau batik," jelas perempuan yang juga pernah bisnis di bidang kuliner ini.

Dia juga berpesan kepada mahasiswa yang hobi di bidang bisnis. Dimana memulai bisnis tak harus menunggu lulus kuliah. Namun, bisnis itu bisa dilakukan sambil kuliah. "Tapi kuliahnya harus jadi nomor satu," tegasnya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline