Lihat ke Halaman Asli

Jam Terbang Pengemis, Berbaur Pencuri

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam terbang pengemis, sebut saja namanya Iwaka, yang sehari-harinya mengemis di seputaran pasar tradisionil bekasi.

Saat itu, hujan rintik-rintik, sementara pengunjung atau konsumen pasar, tidak seperti biasanya sepi pengunjung, mungkin karena jalan becek,  mereka malas belanja ke pasar.

Nampak raut di wajah Iwaka yang saat itu sedih, karena sepi akan kedatangan tamu yang akan memberi rupiah karena belas kasihan.

Di sela-sela sunyinya suasana hujan rintik-rintik usai hujan deras di pasar tradisional tersebut, Iwaka tengok kiri-tengok kanan, dan akhirnya mata tertuju melihat dan mengendus hidangan hangat dari sebuah restauran padang, persis di depan si pengemis tersebut mengais rupiah.

Secara mindik-mindik, si Iwaka berjalan maju ke tempat hidangan tersebut, sementara sang penjual sedang di belakang kedainya, sibuk mempersiapkan hidangan yang belum disediakan.

Saat Iwaka menyelinap dan mengambil ikan tongkol segar secara diam-diam, sang penjual berteriak, "Heeii, buat apa ikan tersebut kau ambil, mana diam-diam lagi",  dasar pengemis.

Iwaka terkejut dan muka merah padam, malu kerena ketawan mencuri, dan mengembalikan ikan tersebut ke pedagang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline