Lihat ke Halaman Asli

Analisis SWOT Kampanye lewat Facebook

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

STRENGTH

Pada era modern seperti sekarang ini, banyak media yang dapat digunakan untuk berkampanye, salah satunya adalah media online. Beberapa media online yang sedang populer dan banyak digunakan adalah social media dan salah satunya adalah facebook.Beberapa tahun terakhir ini, facebook bukan lagi dijadikan sebagai media jejaring sosial yang hanya dipakai semata-mata untuk bersenang-senang, bahkan facebook bisa digunakan untuk berbagai macam kepentingan, seperti berbisnis, branding, media berorganisasi, menyuarakan pendapat atau berkampanye. Oleh karena itu, jika ada politisi yang tidak memiliki akun Facebook untuk berkampanye, itu sama saja dengan calon politisi yang gagap teknologi.

Jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan kampanye Pimilu legislatif 2014 bergulir, memang sudah muncul berbagai akun, grup atau fan page kampanye di facebook. Bahkan tidak sedikit pula ada ratusan grup kampanye dari calon anggota legislatif. Namun yang perlu diperhatikan adalah UU tentang ITE yang mengatur konten-konten kampanye yang mengandung unsur pencemaran nama baik, penipuan, SARA, pengancaman dan lain sebagainya termasuk juga jika ada pihak yang tidak berhak yang menambah dan atau mengurangi suatu situs Parpol tertentu. Apabila terjadi pelanggaran oleh caleg, tim sukses, parpol tertentu atau oleh pihak peserta kampanye lainnya, maka adalah hak warga masyarakat untuk menyampaikan laporan pengaduannya baik kepada BRTI maupun langsung kepada Bawaslu dan Panwaslu.

Kampanye lewat facebook memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihan dari berkampanye via facebook adalah media ini mudah diakses publik luas. facebook kini sudah menjamur di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kaum menengah ke atas hingga menengah ke bawah sekalipun. Bahkan facebook juga sudah tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja, bahkan siswa taman kanak-kanak pun sudah akrab dengan jejaring sosial ini. Setiap kandidat tentu dengan mudah bisa berinteraksi dengan banyak orang melalui facebook. Semakin banyak orang yang diajak berinteraksi, semakin banyak orang yang mengenalnya, maka semakin banyak simpati atau dukungan yang diperoleh. Dan peluang untuk menang semakin besar pula. Dibandingkan dengan jejaring sosial lainnya, facebook yang paling mudah digunakan dan memiliki banyak fasilitas yang memudahkan penggunanya untuk berinteraksi dengan pengguna lain.

Dalam pembuatan facebook membutuhkan akun yang salah satu persyaratannya adalah pengguna telah mencapai usia di atas 18 tahun, sehingga diperkirakan lebih dari 1 juta pengguna facebook di Indonesia yang telah mencapai usia tersebut, dan harapan para kandidat agar dapat menyebarkan pengaruh dan informasinya kepada teman, sahabat, keluarga, rekan kerja, kenalan bahkan komunitas lainnya meskipun belum bergabung ke dalam layanan tersebut.

Selain sangat efektif dalam “menjangkau” publik luas, media ini juga sangat efisien. Dibandingkan kampanye dengan mengarak massa atau memasang iklan di media cetak, kampanye melalui facebook tidak menghabiskan biaya yang besar. Apalagi saat ini banyak kontestan yang menyediakan fasilitas internet di markas tim suksesnya. Dari pagi hingga malam, para kontestan atau tim sukses bisa bekerja keras di facebook, tidak hanya itu fitur-fitur pada handphone semua menyediakan media sosial seperti facebook, sehingga kapan saja, dimana saja bisa berkampanye dan mengamati perkembangannya. Murah, Mudah, Cepat selama ada jaringan internet. Penggunaan facebook untuk berkampanye Lebih ekonomis karena hanya membutuhkan bandwith yang kecil dibandingkan denganjejaring sosial lainnya, pada Handphone tidak menggunakan banyak pulsa. Kalau ada yang lebih murah dan mudah, buat apa bayar lebih mahal dan menyulitkan ?.

Kelebihan lainnya, para tim sukses atau kontestan bisa memaparkan visi dan misi atau program kerja secara terperinci dan jelas kepada publik melalui tulisan-tulisan mereka di facebook. Visi dan misi yang tertulis di media cetak biasanya hanya sekedar kalimat pendek yang sebenarnya perlu diuraikan secara spesifik agar publik paham dan bisa mengerti apa yang dimaksud dengan visi dan misi tersebut. Selain itu, pengguna facebook juga bisa menanyakan langsung kalau ada hal yang tidak dimengerti, dan para kontestan harus mau menjelaskannya. Berbagai masukan atau kritikan pun bisa disampaikan secara tertulis maupun lewat inbox jika simpatisan ingin menyampaikan sesuatu yang sifatnya tidak untuk dipublikasikan. Pada kotak inbox kini sudah banyak emotion-emotion yang sangat menarik sehingga simpatisan bisa berkomunikasi dengan politikus dengan santai tapi serius lewat emotion tersebut.

Facebook juga dapat digunakan sebagai kontes voting untuk mengukur kepopuleran para kandidat dengan mengambil topik atau tema yang menarik untuk berkampanye di facebook. Setelah membuat kontes voting maka para kandidat bisa menyebarkan link kampanyenya melalui time line facebook dan di group facebook yang mereka buat sehingga dapat diketahui oleh orang banyak yang tergabung di dalam facebook.

Kampanye melalui facebook selain dengan kontes voting, bisa pula dengan menggunakan iklan yang ditawarkan oleh facebook melalui fan fage yang sudah dibuat oleh kandidat berupa iklan calon legislatif, karena facebook mempunyai jangkauan yang berbeda dan dapat diatur oleh pemasang iklan, sebagaimana dikatahui bahwa jumlah pengguna facebook lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia dan tentunya kandidat bisa mengatur sendiri sasaran dari iklan tersebut, sepertiwilayah geografi, gender atau jenis kelamin, umur, hal yang disukai, status pernikahan, pendidikan, dan lain sebagainya, dan setelah pengiklan memilih karakter target iklan apa saja yang akan dipilih, ia akan mengetahui berapa banyak jumlah target iklan mereka, dan hal tersebut membuat iklan yang dibuat menjadi lebih efektif dan tepat pada sasaran.

Menulis artikel-artikel tentang caleg yang diusung, menulis puisi atau menulis keresahan-keresahan masyarakat kini dengan memberikan janji solusi melalui catatan di facebook juga sangat mempengaruhi perhatian dari calon simpatisan dan simpatisan. Hal ini juga salah satu fasilitas dari facebook yang dapat digunakan oleh para caleg dalam berkampanye, sebab kotak menulis status sangatlah terbatas.

Hubungan solidaritas dapat pula terbangun antara calon simpatisan dan simpatisan dengan kandidat karena para caleg tidak butuh waktu yang lama dalam menanggapi setiap komentar dan tanggapan dari simpatisan, selain itu kandidat juga dapat mengupload foto-fotonya, baik kegiatan rutinitas partai, kegiatan kemanusiaan yang mampu menggugah hati para pengguna facebook yang melihatnya, atau foto yang menunjukkan pribadi yang menawan yang ditunjukkan oleh caleg agar menarik simpati juga sangatlah ampuh untuk menarik suara agar lolos dalam pertarungan meraih kursi baik itu DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota. Penyebarluasan foto pun melalui facebook sangatlah mudah dengan cara taq pengguna lain yang kita inginkan untuk melihat foto tersebut, dan dari taq tersebut maka secara otomatis semua orang yang berteman dengan yang di taq tadi bisa melihat foto tersebut, sehingga sangat mudah menjangkau pengguna yang lainnya.

Media sosial seperti facebook bisa mengubah one man one vote menjadi one man multi-man vote. “Pengguna facebook bisa mempengaruhi orang lain dalam memilih. Pada pemilu swing voters atau massa mengambang akan memegang kunci yang menentukan. Sebagian besar massa mengambang ini berasal dari kalangan menengah ke atas yang melek internet,”

Namun facebook sudah terbukti cukup ampuh untuk melakukan pencitraan politik. Banyak politisi, baik yang di dalam maupun di luar negeri, sudah membuktikannya. Sudah saatnya para pihak yang hendak maju sebagai kontestan dalam Pemilu atau Pilkada memanfaatkan media kampanye sehebat facebook. Ada baiknya kontestan yang akan bersaing dalam Pilkada putaran kedua memaksimalkan media facebook untuk berkampanye.

WEAKNESS

Dibalik berbagai kelebihan dari facebook sebagai media kampanye perpolitikan, ada pula kelemahannya yaitu : sering sekali terjadi debat kusir di kolom komentar yang di-posting oleh tim sukses atau si kontestan sendiri. Berbagai komentar tak senonoh pun kerap muncul. Padahal yang ditulis adalah hal yang menyangkut masalah visi dan misi atau program kerja. Perdebatan memang adalah hal yang lumrah. Tetapi sering terjadi perdebatan yang tidak menyentuh substansi permasalahan dari tulisan yang di-posting tersebut. Apalagi kalau ternyata yang berdebat adalah tim sukses salah satu kontestan dengan tim sukses dari kontestan yang lain. Alih-alih membahas atau mengkritik visi dan misi atau program kerja, mereka justru sering saling merendahkan, bahkan mencibir lawannya. Debat kusir yang sangat tidak edukatif di facebook sangat susah dikendalikan.

Kelemahan lainnya adalah jika menggunakan iklan di facebook untuk mengunggulkan kandidat, maka kekurangannya terletak di sarana akses khalayaknya, hal tersebut terjadi karena hingga saat ini iklan Facebook hanya dapat ditampilkan di Facebook yang diakses melalui PC atau Laptop dan tidak dapat diakeses oleh device lainnya seperti telepon genggam, Tablet PC, Android, Blackberry, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya paling tidak dapat mengurangi daya penyebaran iklan kandidat itu sendiri.

Facebook adalah jejaring sosial yang mampu diakses oleh seluruh penjuru dunia, pengguna facebook di Indonesia menduduki urutan ketiga di dunia sehingga hal ini bisa berdampak mengganggu stabilitas suatu negara atau daerah disebabkan karena jika isu politik melalui kampanye politik baik yang sifatnya positif maupun negatif dapat cepat dilihat dan diakses ke penjuru dunia.

Hal yang paling sering dirasakan dalam pengelolaan group ataupun halaman yang dibuat pada facebook adalah tidak boleh mengupload atau memasukkan link-link yang berat kapasistasnya karena bisa mengganggu group dan halaman dari pengguna terutama ketika politikus yang ingin berkampanye dan ingin pengupload software gratis yang ringan untuk para simpatisannya.

OPORTUNIES

Peluang yang sangat besar bagi politikus untuk duduk diparlemen atau menjadi presiden jika memanfaatkan media facebook untuk berkampanye dengan memperhatikan kemudahan, kemurahan, kelengkapan yang dimiliki media sosial ini, sehingga seorang politikus bisa dengan mudah dan cepatnya mengebangkan dan melebarkan pengaruh mereka di dunia maya yang sangat mempengaruhi panggung perpolitikan yang dirasakan di dunia nyata.

THREATS

Penggunaan facebook memang dipandang sangat efektif dalam konteks kampanye, namun hal ini juga tidak bisa dipungkiri bahwa hanya di perkotaan saja yang mudah mengakses internet sementara masyarakat di pedesaan sebagian besar masih merasakan kesulitan mengakses internet karena terhambat oleh kondisi geografis, sarana dan prasarana internet dan sebagainya sehingga dengan menggunakan facebook masih sulit dijangkau di pedesaan.

Tidak semua masyarakat di Indonesia setuju akan penggunaan facebook dikarenakan image yang terbangun di masyarakat adalah lebih banyak mudharat dibandingkan dengan manfaatnya sehingga komunikasi melalui facebook bisa terhambat dan tidak semua masyarakat bisa mengakses informasi dari partai yang berkampanye melalui facebook.

Efektivitas kerja dari karyawan atau pegawai bisa menurun disebabkan karena sibuk dengan facebook terutama karena mudah diakses lewat handphone sehingga banyak perusahaan atau instansi yang melarang karyawan atau pegawai mengakses internet pada jam kerja hal ini berdampak pada kurangnya intensitas membaca dan kuantitas pembaca untuk mengetahui perkembangan dari politikus yang berkampanye lewat facebook.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline