Mudik merupakan tradisi dimana bagi perantau pulang ke kampung halamannya(pulkam). Momen ini sudah berlangsung sejak dahulu. Biasanya seminggu menjelang Lebaran sudah mulai menjadi tranding topic di berbagai media. Pejuang cuan seperti saya yang merantau ke Kota lain supaya berpenghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan dan membiayai adik-adik saya kuliah selalu memikirkan cara supaya dapat berjumpa dengan keluarga bagaimanapun caranya.
Beberapa moda dapat dipilih, tetapi bagi saya opsi pulkam yang aman, nyaman dan terjangkau di kantong adalah via darat yaitu Kereta Api Indonesia (KAI). Untuk Pemesanan Tiket Kereta Api sudah dibuka sebulan sebelum hari-H, Hunting tiket tengah malam sudah hal biasa tiap tahunnya.
Terbilang murah dan sangat terjangkau untuk kelas ekonomi 74ribu stasiun PSE-LPN. Tetapi sejak 2 tahun Pademic Covid-19 tidak lebaran bersama keluarga memang dirasakan banyak orang termasuk saya. Berbagai peraturan perjalanan jarak jauh diterapkan guna mencegah menyebarnya virus ini. Mematuhi protokol kesehatan, PCR, Antigen, dan syarat Vaksin sudah saya lakukan sebagai syarat perjalanan keluar daerah.
Liburan akhir tahun ajaran atau semesteran bagi anak sekolah merupakan saat yang saya tunggu-tunggu selain lebaran dengan profesi saya sebagai guru di ibu kota. Sampai saat ini masih ada yang rela naik motor demi momen tersebut.
Saat 2016 pernah saya merasakan dimana perjalanan naik motor JKT-JOGJA, lewat jalur utara macet total di Brebes memakan waktu 2 malam 3 siang, tidur di pom bensin, macetnya bukan main. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan jajaran sudah berusaha memberikan banyak perubahan berkaitan dengan lalu lintas guna memperlancar arus mudik dan arus balik lebaran hingga kini.
Untuk melakukan transaksi pembayaran pemesanan tiketpun yang biasanya dulu manual, cash sekarang sudah tinggal Klik dari mobile banking, Agen BRILink terdekat, BRImo, dan Transaksi QRIS untuk membayar tiket dari aplikasi perjalanan yang dikembangkan seperti traveloka, tiket.com, Pegipegi, Agoda dan lainnya. Hal ini memudahkan semua orang melakukan transaksi aman dan cepat di era digital.
Sudah tidak mendapatkan tiket berbayar dari aplikasi perjalanan manapun, saya mendapat info dari teman tentang adanya tiket mudik gratis . Banyak info dari berbagai instansi dengan berbagai mode transportasi untuk pemudik gratis.
"Mudik sebuah perjalanan melepas kerinduan, Erick Thohir" begitulah tulisan kaos sablonan yang dibagikan kepada kami. Syarat yang diberikan untuk ikut mudik gratis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini hanya mengupload SIM, STNK motor, KTP dan KK. Pemudik gratis dibatasi sebanyak 4 orang untuk 1 akun.
Tiket hanya untuk 1 kali jalan saat mudik saja, program ini dilaksanakan guna mengurangi pemudik yang mengendarai sepeda motor. Menteri BUMN ikut menyapa pemudik gratis pada tanggal 30 April 2022. Saya mendapat kesempatan berbicara sedikit dan bersalaman dengan Pak Menteri BUMN.
Pelayanan gratis ini sangat baik, kami diberi kaos sebanyak 2 berwarna biru dan putih. Pakaian kaos berkerah biru dengan bordiran BUMN dan Jasa Raharja di lengan dan kaos putih dengan sablonan Mudik sehat di bagian punggung cukup nyaman dan trendy. Saat itu masih puasa, diberikan bingkisan roti holand 3pcs dan air mineral didalam paperbag biru.