Lihat ke Halaman Asli

Etika Bisnis : Prinsip Dasar Perilaku Etis

Diperbarui: 11 Januari 2020   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Apa itu etika? Etika berkaitan dengan apa yang oleh masyarakat dianggap benar atau salah, karena itu berkaitan dengan standar perilaku. Seperti halnya apabila seorang akuntan berperilaku tidak etis, klien mereka akan kehilangan kepercayaan pada layanan akuntan, dan masyarakat pada umumnya tidak akan lagi mempercayai atau menggunakan jasanya.

Perilaku etis dapat didefinisikan sebagai "tugas". Banyak ahli berpendapat bahwa tugas inti tertentu adalah keharusan, dan karena itu akan selalu berlaku, terlepas dari keadaan. Pendekatan etika ini kadang-kadang disebut pendekatan deontologis (dari kata Yunani "deon", yang berarti "tugas")

Kode etik yang dikeluarkan oleh badan profesional dan kode perusahaan yang dikeluarkan oleh organisasi bisnis, menetapkan tanggung jawab dalam hal "tugas", dan dapat memberikan panduan tentang pengecualian yang lebih umum yang berlaku. Karena tidak mungkin untuk menentukan respon yang tepat untuk setiap interaksi manusia, kode-kode ini hanya dapat berfungsi sebagai standar minimum dan harus bergantung pada kesediaan yang melekat dari para praktisi untuk menyimpulkan apa yang benar atau salah.

Perilaku etis juga dapat didefinisikan dalam hal konsekuensi. Ini kadang-kadang disebut sebagai pendekatan teleologis (dari kata Yunani "telos", yang berarti "akhir"). Di sini, tindakan yang tepat adalah apa yang akan menghasilkan hasil yang paling dapat diterima. Paling bisa diterima siapa? Ini tergantung pada sikap etis mereka yang menentukan apa hasil yang dapat diterima. Menggunakan pendekatan yang berbeda untuk setiap keputusan etis dapat menghasilkan hasil potensial yang berbeda pula.

Prinsip-prinsip etika

Menurut International Federation of Accountants (IFAC) berikut 5 prinsip yang telah diidentifikasi berperan penting dalam etika berprofesi:

1. Integritas

Anggota harus jujur dan jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis, integritas tidak hanya menyiratkan kejujuran, tetapi juga transaksi yang adil dan kebenaran.

2. Objektivitas

Anggota tidak boleh membiarkan bias, konflik kepentingan, atau pengaruh orang lain yang tidak semestinya mengesampingkan penilaian profesional atau bisnis.

3. Kompetensi profesional dan perawatan yang memadai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline