Saat mengikuti sidang promosi doktor secara terbuka pada Prodi Ilmu Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia, saya tertarik dengan pemaparan Ni Nengah Karuniati dalam disertasinya yang berjudul "Yoga Inner Beauty Sebagai Gaya Hidup pada Kalangan Perempuan di Asram Ghanta Yoga Desa Kertalangu, Denpasar Timur".
Dalam disertasi tersebut terungkap melalui yoga inner beauty, kecantikan seorang perempuan tidak hanya bisa didapatkan dari kesempurnaan fisik yang dimiliki, tetapi bisa dimunculkan dari dalam diri perempuan itu sendiri dengan memberdayakan potensi supranatural yang ada dalam setiap tubuh manusia. Dengan yoga inner beauty, mereka akan menjadi lebih sehat dan kecantikan seseorang akan terpancar dengan jelas dari dalam seperti sikap, perilaku, etika, dan moral yang menyebabkan hidup sehat lahir bathin dan harmonis.
Saya setuju dengan pemaparan tersebut, karena kecantikan seorang perempuan bukan dinilai dari wajah semata, tapi kecantikan sesungguhnya tercermin dari jiwanya. Jika kecantikan dinilai dari wajah, sudah pasti kecantikan itu hanya setipis kulit. Bayangkan, jika ada perempuan yang sesungguhnya berparas cantik, namun wajahnya tidak memiliki kulit, tentu sangat mengerikan bukan? Saya tidak membahas kecantikan perempuan dari wajahnya, tetapi lebih tertarik dari jiwa atau kepribadiannya.
Saya yakin semua pasti akan setuju kalau memiliki paras yang cantik adalah dambaan setiap perempuan. Kecantikan seorang perempuan bisa menjadi daya tarik lebih bagi lawan jenis. Itulah mengapa, tak mengherankan, banyak perempuan yang berusaha tampil sempurna. Makna kecantikan sesungguhnya tidak hanya keindahan fisik saja, namun meliputi kecantikan dari dalam yang bisa tergambar melalui kepribadian seseorang.
Dalam pergaulan sehari-hari tak jarang kita berhadapan dengan perempuan berparas cantik, namun berhati jahat dan busuk. Perempuan berhati jahat ini tidak saja ada dalam cerita sinetron atau film, namun ada dalam kehidupan nyata. Ada perempuan yang berparas biasa-biasa saja, namun memiliki kepribadian yang menarik. Kalau dihadapkan dengan pilihan, tentu saya akan lebih menyukai perempuan yang memiliki kepribadian yang menarik.
Perempuan yang memiliki kepribadian menarik biasanya perkataan dan perbuatannya sejalan. Berbeda dengan mereka yang berhati busuk yang kadang tampak baik di depan kita, namun di belakang akan selalu berusaha untuk menjatuhkan kita. Mereka tak segan-segan melakukan kebohongan dengan tujuan agar dirinya menjadi terlihat sangat baik. Mereka juga tak segan memfitnah dan menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan orang yang dianggap tidak sejalan. Misalnya dengan menyebarkan rumor yang tidak sedap. Fitnah yang disampaikan juga sangat meyakinkan, sehingga orang menjadi percaya. Jadi benar kata orang, kecantikan dari luar dapat menipu, tetapi cantik dari dalam tidak akan pernah bisa menipu.
Karakter yang baik selalu membuat perempuan akan selalu menarik dan mengagumkan dan apapun yang dilakukannya akan terlihat menakjubkan dan menginspirasi banyak orang. Mengutip dari pemaparan disertasi Ni Nengah Karuniati, cantik bukan hanya dari luar, tetapi juga dari dalam, yakni pancaran inner beauty. Untuk memancarkan inner beauty tersebut seseorang bisa mengikuti kelas yoga yang khusus diberikan kepada kaum wanita untuk membangkitkan aura atau pancaran energi kecantikan yang tertanam pada dirinya. Oleh karena itu, mari selalu berpikir positif. Pikiran-pikiran yang negatif cenderung akan menutup aura positif yang terpancar dari diri seseorang. Pikiran positif dan bahagia yang terpancar jelas akan menjadikan kecantikan seorang perempuan akan memancar secara alami. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H