Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Takjil: Mengapa Makanan Manis Menjadi Favorit saat Buka Puasa?

Diperbarui: 27 Maret 2023   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Takjil Manis (Foto/Piamangkok.com)

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan keistimewaan bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain menjalankan ibadah puasa dari sebelum subuh hingga maghrib, umat Islam juga berlomba-lomba untuk meningkatkan amal ibadah lainnya, seperti salat tarawih, membaca Al-Quran, bersedekah, dan lain-lain.

Salah satu tradisi khas yang dilakukan umat Islam di Indonesia saat bulan Ramadan adalah berbagi takjil.

Takjil adalah makanan dan minuman yang disantap untuk berbuka puasa. Kata takjil berasal dari bahasa Arab yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Hal ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW untuk menyegerakan berbuka puasa apabila sudah tiba waktunya.

Takjil biasanya dibagikan secara gratis di tepi jalan atau di masjid-masjid oleh para dermawan yang ingin berbagi rezeki dengan sesama muslim yang berpuasa. Tujuannya adalah agar semua orang dapat segera berbuka puasa dengan makanan yang halal dan bergizi.

Jenis-jenis takjil yang disajikan sangat bervariasi, tergantung pada daerah dan selera masing-masing. Namun, ada satu kesamaan yang menarik dari takjil di Indonesia, yaitu kecenderungan untuk menyajikan makanan manis sebagai takjil.

Mengapa makanan manis menjadi favorit saat buka puasa?

Ada beberapa alasan mengapa makanan manis menjadi favorit saat buka puasa.

Pertama, makanan manis dapat memberikan energi yang cepat bagi tubuh yang lelah setelah seharian berpuasa. Gula yang terkandung dalam makanan manis dapat langsung diserap oleh darah dan diubah menjadi glukosa, yang merupakan sumber energi utama bagi otak dan sel-sel tubuh.

Kedua, makanan manis dapat meningkatkan mood dan rasa bahagia setelah berpuasa. Makanan manis dapat merangsang pelepasan hormon dopamin dan serotonin di otak, yang bertanggung jawab atas perasaan senang dan puas.

Makanan manis juga dapat mengurangi stres dan ketegangan yang mungkin dialami selama berpuasa.

Ketiga, makanan manis dapat mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh setelah berpuasa. Makanan manis yang disajikan dalam bentuk minuman, seperti es buah, es campur, es kelapa muda, atau es teh manis, dapat membantu menghidrasi tubuh dan mengganti cairan yang hilang akibat berkeringat atau buang air kecil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline