Lihat ke Halaman Asli

imadduddin

Banjarmasin

Jendela Hati

Diperbarui: 29 September 2019   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada suatu hari ketika disebuah rumah tipe 36, terdapat sepasang suami isteri yang sedang menikmati sarapan pagi. Kebetulan tempat makan mereka itu dekat dengan jendela kaca yang mana apabila mereka memandang ke jendela tersebut maka akan terlihat pemandangan di luar rumah mereka. Termasuk yang mereka lihat adalah pemadangan rumah tetangga mereka. Mata sang istri tertuju kepada seorang perempuan tetangga sebelah rumah mereka yang sedang menjamur pakaian hasil cuciannya. Tiba-tiba saja sang isteri tersebut berucap kepada suaminya yang sedang asyik menikmati  makan pagi "Coba kamu lihat perempuan tetangga kita itu, dia menjemur cucian yang masih kotor dan masih bernoda. dia itu sebenarnya tahu tidak ya..bahwa cuciannya sebenarnya masih kotor atau jangan-jangan dia itu tidak bisa mencuci baju nya. Ko baju yang masih kotor di jemur".

Si suami yang mendengar ucapan si istrinya, hanya terdiam saja dan bersegera untuk menyelesaikan sarpn paginya. Dan setelah selesai makan pagi langsung berangkat kerja. Ternyata keesokan harinya, kejadian cucian itu terulang kembali, perempuan tetangga itu menjemur pakaian dan dilihat dari jendela kaca rumah pasangan suami isteri tersebut dan dikomentari dengan komentar yang sama persis. Kejadian tersebut berulang-ulang sampai 4 hari berturut-turut.

Akhirnya, pada hari yang kelima, si isteri terkejut bukan main karena ia menyaksikan dari jendela rumahnya bahwa tetangganya tersebut menjemur baju hasil cuciannya dalam kondisi yang bersih tanpa ada noda. Kemudian isteri tersebut berkata kepda suaminya, "coba kamu lihat tetangga sebelah kita itu, akhirnya ia mencuci baju yang dimilikinya dengan benar. Tidak kotor lagi dan bersih. Sama seperti aku yang setiap kali mencuci baju selalu dalam kondisi bersih tanpa ada noda sedikitpun.

Sang suami yang dari tadi hanya tersenyum kemudian berucap, "sebenarnya tidak ada yang salah kotor dengan baju-baju tetangga kita itu namun tadi pagi aku sudah membersihkan kaca jendela rumah kita yang sudah lama kotor". Kemudian sang suami bergegas meninggalkan meja makan dan segera berangkat bekerja. Istri yng mendengar kalimat tersebut tib-tiba saja menjadi terdiam dan tertunduk sambil memikirkan apa yang sebenarnya apa yang sedang terjadi.

Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari cerita di atas itu, bahwasanya terkadang hal ini terjadi dengan diri kita sendiri. Sebenarnya bukan orang lain yang memiliki maalah namun yang kotor adalah hati kita. Sehingga kita melihat orang yang ada diluar diri kita dengan segala perilakunya adalah salah.  Padahal yang bermasalah itu sejatinya adalah diri kita sendiri, karena kita memiliki sudut pandang hati yang kotor. Untuk mengatasinya maka tidak ada cara lain adalah dengan membersihkan kaca jendela hati kita sebelum melihat orang lain. Pandangan hati kita akan tergantung kepada kejernihan jendela hati kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline