Lihat ke Halaman Asli

Imaa Dede

Mahasiswa

Mengorbankan Perasaan untuk Kebaikan

Diperbarui: 13 Juni 2024   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Boleh kah aku memutar waktu?
Ini benar-benar membuat ku tersiksa.
Mengubur dalam" semua perasaan yang baru saja ku mulai.
Mengorbankan perasaan hanya untuk kebaikan semua orang:).
Jikalau boleh ku meminta...
Akuu ingin lari dari kenyataan.
Apakah salah?
Jika aku menyayanginya?
Kenyataan yang benar benar tak bisa kuterima
Aku. Harus melupakan seseorang
Yang bahkan belum sempat ku milikii:).
Tetapi waktu?
Sudah menjawab semuaaa.
Akuu?
Yang harus merelakan mu.
Kamu?
Seseorang yang begitu amat kusayangi dalam diam..
Aku hanya ingin kau tau
Akuu. Akan tetap disini.
Menunggumu dengan penuh harap..
Tapi tanpa harus mengganggu.

Boleh kah aku memutar waktu?
Ini benar-benar membuat ku tersiksa.
Mengubur dalam" semua perasaan yang baru saja ku mulai.
Mengorbankan perasaan hanya untuk kebaikan semua orang:).
Jikalau boleh ku meminta...
Akuu ingin lari dari kenyataan.
Apakah salah?
Jika aku menyayanginya?
Kenyataan yang benar benar tak bisa kuterima
Aku. Harus melupakan seseorang
Yang bahkan belum sempat ku milikii:).
Tetapi waktu?
Sudah menjawab semuaaa.
Akuu?
Yang harus merelakan mu.
Seseorang yang begitu amat kusayangi dalam diam..
Aku hanya ingin kau tau
Akuu. Akan tetap disini.
Menunggumu dengan sejuta harap...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline