Lihat ke Halaman Asli

Sengketa Bahasa

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pribahasa mengatakan “Lidah kita, Pedang kita”. . .

Dalam kata lain dapat diartikan bahwa Pedang bermakna senjata untuk membela diri atau membunuh orang lain.

Masyarakat mengenal lidah sebagai metafora bahasa. Ketika seorang penutur hendak melontarkan olokan atau celaan, dia pasti memainkan lidahnya. Bahasa merupakan peristiwa bertindak. Para linguis mengakui bahwa perkataan yang terucap ataupun tertulis bisa digunakan untuk melakukan apa saja, termasuk tindak kejahatan.

Menurut salah satu pemerhati politik bahasa dan pengkaji perkara linguistik forensik, kasus sengketa bahasa sangat bervariasi, antara lain perkara yang melibatkan petinggi negara dan perkara olok-olok di kalangan selebriti. Perkara yang berbau SARA (suku,agama,ras, dan antargolongan) cukup berat untuk ditangani. Namun, semakin berat kasus yang ditangani, semakin menantang pula pekerjaan kebahasaan itu sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline