Lihat ke Halaman Asli

Ima Dewi Fikriyah

Seorang Gadis Desa

Guru Penggerak, Murid Bergerak, Tingkatkan Mutu Pendidikan Serentak

Diperbarui: 10 Juli 2021   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini sedang marak jargon "Serentak Belajar Bergerak Mewujudkan Merdeka Belajar" di media sosial. Kebanyakan para guru yang menggunakan twibbon tersebut di sosial media. Merdeka belajar ini yaitu konsep baru yang diusung oleh Bapak Nadiem Makariem, selaku menteri pendidikan dan kebudayan. Beliau menginginkan adanya kebebasan dalam belajar, karena selama ini proses belajar di Indonesia dinilai masih kurang bebas. Kebebasan dan kemandirian, yaitu dua hal yang mendasari tercetusnya semboyan Merdeka Belajar. Tujuan dari program merdeka belajar ini agar para guru, peserta didik, dan orang tua merasa bahagia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut ada 4 hal yang berubah dari kebijakan pendidikan sebelumnya. 4 hal itu diantaranya, dihapusnya Ujian Nasional dan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimun dan Survei Karakter serta Lingkungan Belajar, Ujian Sekolah dilakukan oleh sekolah masing-masing, RPP disederhanakan menjadi 1 lembar, serta guru penggerak.

Salah satu dari 4 kebijakan baru yang menarik yaitu guru penggerak. Guru penggerak yang dimaksud adalah guru yang aktif, kreatif, dan inovatif dalam meningkatkan mutu pendidikan. Guru merupakan sutradara kelas yang bisa menguasai kondisi kelas serta memantik semangat para peserta didik untuk belajar dengan nyaman, aman, dan bahagia. Dalam program merdeka belajar, guru bukan hanya berperan sebagai pendidik, namun juga sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Hal ini menjadi menarik ketika pak nadiem mengatakan bahwa, "guru yang baik belum tentu guru penggerak, tetapi guru penggerak sudah pasti guru yang baik". Dari sini terlihat bahwa terdapat perbedaan antara guru biasa dengan guru penggerak. Jika guru biasa hanya menjadi sutradara dalam kelas, namun guru penggerak harus bisa menjangkau lebih dari dalam kelas, misalnya di dalam kelas guru tersebut mengajarkan tentang pentingnya sholat, maka guru tersebut juga harus mempraktikkannya di luar kelas sehingga peserta didik dapat mencontoh apa yang telah dilakukan oleh guru tersebut, dan nantinya akan terjadi perubahan dalam diri peserta didik.

Ada beberapa peran guru penggerak dalam program merdeka belajar, diantaranya yaitu mengajar dengan kreatif. Guru harus mampu menemukan model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi belajar yang menyenangkan, sehingga apa yang diajarkan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Selain itu guru juga bisa mengembangkan dirinya secara aktif, dengan menjadi guru penggerak, guru diharuskan selalu berinovasi serta memberbarui pengetahuannya, sehingga ketika mengajar di dalam kelas guru dapat memberikan teori dengan model pembelajaran yang beragam dan menyenangkan.

Ada berbagai metode yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, seperti model pembelajaran active learning. Menurut (Kristin, 2017) Pembelajaran Aktif (active learning) merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dan menjadi pusat pembelajaran yang menunjukkan kegiatan belajar dimana siswa secara mental terlibat dalam suatu tugas. Dalam pembelajaran ini siswa diajarkan untuk berpikir mandiri serta kreatif. Tidak hanya melulu mendengar penjelasan dari guru, siswa dapat berkreasi dan berdiskusi namun tetap dalam pengawasan dari guru.

Beberapa langkah agar guru dapat menerapkan model pembelajaran ini secara maksimal yaitu, pertama, guru harus merangcang rencana pembelajaran, menyiapkan materi yang akan diajarkan dengan model pembelajaran ini. Kedua, guru bisa menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai, hal ini dilakukan agar siswa dapat termotivasi dan semangat dalam belajar. Ketiga, menyajikan informasi atau menjelaskan materi ajar secara umum, agar siswa memiliki gambaran tentang apa yang akan dipelajari. Keempat, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok agar siswa dapat berdiskusi dengan teman-temannya dan saling bertukar pikiran. Kelima, mulai beraksi.

Pandemi yang belum berakhir ini membuat siswa belum bisa bersekolah seperti sedia kala, mereka harus tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hal ini membuat mayoritas siswa merasa jenuh, tak jarang pula mereka semakin malas dalam menuntut ilmu. Pembelajaran yang menyenangkan dapat menjadi salah satu solusi di situasi seperti ini. Dengan memberi kebebasan dalam belajar dan mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran yang menyenangkan, jenuh yang melanda tidak akan terasa, karena mereka sibuk untuk berpikir, berdiskusi, mencoba memecahkan masalah, serta menyampaikan pendapatnya. Setelah melalui proses pembelajaran dengan model active learning, siswa akan lebih memahami materi yang sedang dipelajari, karena mereka mencari tahu jawabannya sendiri. Selain itu, model pembelajaran ini juga mengajarkan siswa untuk mandiri.

Tidak hanya tentang kelebihan, namun pembelajaran aktif juga memiliki kekurangan, seperti kebanyakan siswa masih sulit untuk mengeluarkan pendapat dan juga pikirannya, mereka cenderung malu dan bingung saat disuruh untuk berpedapat di depan guru dan teman-temannya. Selain itu, pembahasan akan terkesan tidak fokus, karena pendapat setiap siswa berbeda-beda. Guru juga harus lebih intensif dalam mengarahkan dan mengawasi siswa. Disinilah peran guru penggerak dibutuhkan. Guru harus selalu berinovasi dan berkreasi agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

Pembelajaran aktif ini menurut penulis sangat cocok dengan program merdeka belajar. Siswa diberi kebebasan dalam belajar namun tetap dalam jalurnhya, tetap diarahkan dan diawasi oleh guru. Siswa dituntut aktif agar tidak jenuh, namun guru juga dituntut kreatif agar materi yang diajarkan dapat masuk. Khususnya dalam program merdeka belajar ini, guru penggerak tidak dituntut untuk menyamaratakan siswa. Jika dulu kemampuan siswa masih diukur dengan nilai, tetapi dalam program ini kemampuan siswa akan diukur dengan yang namanya AKM (Asesmen Kompetensi Minimun) dan survei karakter. Dengan begitu, kemampuan peserta didik akan terdeteksi satu persatu, karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Nah, ini menjadi tugas bagi guru penggerak dalam membantu siswa menemukan bakat dan potensi yang dimiliki masih-masing peserta didik, setelah menemukannya, mereka akan mengembangkannya dan mengasah kemampuannya sendiri, tentu saja dengan bantuan guru. Guru penggerak juga nantinya akan menjadi pelatih atau dengan kata lain tutor sebaya yang akan membantu guru-guru lain untuk bisa menjadi guru penggerak juga. Guru penggerak diharapkan mampu melakukan perubahan di masing-masing instansi pendidikan.

            Merdeka belajar merupakan program baru yang diusung dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Salah satunya dengan adanya kebijakan guru penggerak disertai model pembelajaran active learning yang akan membantu peserta didik lulus dari sekolah dengan bakat dan potensinya masing-masing, sehingga dapat berguna bagi nusa dan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline