Lihat ke Halaman Asli

Nur FuadatunImami

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

What Do You Think about The Kurikulum Merdeka Belajar?

Diperbarui: 5 Juni 2022   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam kabar harian KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim meluncurkan Kurikulum Merdeka pada tangal 11 februari 2022. (https://www.kompas.com/) sebelum peluncuran nama kurikulum merdeka belajar, kurikulum tersebut disebut sebagai kurikulum prototype.

Maksud dari prototype sendiri yaitu kurikulum merdeka belajar tidak langsung diterapkan disemua satuan pendidikan, Proses penerapannya yaitu bertahap

Masa pandemi ditahun 2020 -- 2021 menggunakan K13 dan adanya kurikulum darurat yaitu penyederhanaan K13.

Kemudian pandemi 2021 -- 2022 menggunakan K13, kurikulum darurat dan mulai adanya kurikulum prototype. ditahun 2021 kurikulum prototype digunakan di sekolah penggerak yang berjumlah 2.500 dan SMK pusat keunggulan.

Pada tahun 2022 kurikulum prototype disebut menjadi kurikulum merdeka belajar, dan ditahun ini kurikulum merdeka belajar belum ditetapkan menjadi kewajiban kurikulum disemua satuan pendidikan. Kurikulum merdeka belajar hanya menjadi salah satu opsi, setiap sekolah bebas memilih satu kurikulum yang ingin digunakan  di sekolahnya 1). Kurikulum 2013, 2). Kurikulum darurat, 3). Kurikulum merdeka belajar.

Tahun 2022 -- 2024 akan melihat hasil dari uji coba diterapkannya kurikulum merdeka belajar dan akan dilakukan penentuan kebijakan kurikulum nasional.

Menurut pendapat saya kurikulum merdeka belajar bukan kurikulum pengganti kurikulum 2013 tetapi merupakan kurikulum penyempurna dari hasil  evaluasi kurikulum sebelumnya.

Karena kurikulum merdeka belajar masih berorientasi holistik yaitu mengembangkan peserta didik bukan hanya kognitif tetapi juga mengembangkan sosial, emosional dan spiritual peserta didik. Penerapannya ada kurikulum merdeka belajar setiap mata pelajaran akan ada jam membuat proyek atau pembelajaran berbasis proyek. penilaian proyek ini tidak dilihat dari hasil akhir tetapi proses ketika pembuatan proyek tersebut. Hal ini untuk mengasah soft skills siswa seperti berpikir kritis, kepemimpinan, kerja sama, manajemen waktu, dan kemampuan berkomunikasi.

Kemudian kurikulum merdeka belajar berbasis kompetensi bukan materi. penyusunanya berdasarkan kompetensi yaitu tidak menfokuskan seberapa banyak materi yang diajarkan guru kepada peserta didik tetapi apa yang bisa dihasilkan peserta didik dari meteri yang dipelajari peserta didik.

 Sehingga hasil tersebut bisa berguna dan bermanfaat di masyarakat. hal ini merupakan jawan dari hasil evaluasi kurikulm 2013 yang pembelajarannya hanya model penyampaian materi peserta didik dan pengajar dituntut untuk menghabisakan materi dengan kurun waktu tertentu dan menyebabkan pembelajaran yang monoton dan sehingga peserta didik tidak tertarik dengan pelajaran membuat sulit memahami.

kurikulum merdeka belajar juga memperhatikan fleksibilitas guru, peserta didik maupun sekolahnya. Guru dapat membuat pembelajaran yang dibedakan sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Tentu saja kemampuan setiap anak berbeda-beda. Tugas guru adalah menilai dan mendorong kemampuan awal siswa. Jika sebagian besar siswa memiliki gaya belajar kinestetik, pembelajaran didominasi oleh demonstrasi atau eksperimen. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline