Lihat ke Halaman Asli

A Good Lesson (of Bughats)

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mendapatkan "sebentuk pemahaman" di bilahan kamis pagi.

Seorang ulama dari Suriah bercerita tentang do'a yang selalu ia lantunkan. Ia selalu mengucapkan do'a seperti ini:

( اللهم ارزقنا كما ترزق البغاث)

"Ya Allah, berilah aku rizqi sebagaimana Engkau memberi rizqi kepada bughats"


Apakah "bughats" itu? Dan bagaimana kisahnya?

"Bughats" adalah anak burung gagak yang baru menetas. Burung gagak ketika mengerami telurnya akan menetas mengeluarkan anak yang disebut "bughats". Ketika sudah besar dia menjadi gagak (ghurab). Apa perbedaan antara bughats dan ghurab, telah terbukti secara ilmiah. Anak burung gagak ketika baru menetas warnanya bukan hitam seperti induknya, karena ia lahir tanpa bulu. Kulitnya berwarna putih. Di saat induknya menyaksikannya, ia tidak terima bahwa itu anaknya, hingga ia tidak mau memberi makan dan minum, lalu mengintainya dari kejauhan saja.

Anak burung kecil malang yang baru keluar dari telur itu tidak mempunyai kemampuan untuk banyak bergerak, apalagi untuk terbang. Lalu bagaimana ia makan dan minum? dia tidak mempunyai rizqi, siapa yang memberi dia rizqi? Karena induknya tidak mau memberi ia makan, sebab warnanya putih.

Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pemberi Rezeki yang menanggung rezekinya, karena Dialah yang telah menciptakannya. Allah menciptakan bau tertentu yang keluar dari tubuh anak gagak yang dapat mengundang datangnya serangga ke sarangnya. Lalu berbagai macam ulat dan serangga berdatangan sesuai dengan kebutuhan anak gagak, dan ia pun memakannya. Keadaannya terus seperti itu sampai warnanya berubah menjadi hitam, karena bulunya sudah tumbuh.

Ketika itu barulah gagak mengetahui itu adalah anaknya, dan ia pun mau memberi sampai tumbuh dewasa dan bisa terbang mencari makan sendiri. Secara otomatis aroma yang keluar dari tubuhnya pun hilang dan serangga-serangga tidak berdatangan lagi ke sarangnya.

Dia-lah Allah, Maha Pemberi Rizqi...
Alhamdulillah, All Praises to Allah...
Thank You for Everything You've Done To Me...






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline