Lihat ke Halaman Asli

Ilyas Aminudin

Clinophile

Fenomena Geng Motor

Diperbarui: 6 Maret 2021   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari lalu terjadi bentrok antara dua geng motor  di Jalan Raya Purwakarta, Padalarang, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Peristiwa bentrok ini berlangsung Minggu (28/2/2021) malam yang menewaskan satu orang dari salah satu kubu dan dua orang lainnya luka-luka serta satu motor dibakar saat insiden bentrokan tersebut. 

Seperti yang di kutip news.detik.com "Kejadian bentrokan antara geng motor XTC dan Moonraker diduga akibat kesalahpahaman," kata Kapolres Cimahi AKBP Indra Setiawan kepada wartawan, Senin (1/3/2021).

Zaman sekarang sikap remaja semakin menurun di tandai dengan berbagai perilaku yang menyimpang seperti salah satunya perkumpulan kelompok motor yang di salah gunakan dan berdampak buruk pada perkembangan remaja yang masih labil dan masih mencari jati dirinya yang menyebabkan salah satu kenakalan remaja semakin banyak.

Menurut Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldum jakarta menjelaskan ada lima persoalan yang menjadi akar permasalahan geng motor ini yang tidak pernah bisa diatasi.

1. Kurangnya pendidikan terutama pendidikan agama.

2. Kurangnya perhatian dari orang tua.

Merupakan sebuah fakta bahwa orang tua para geng motor berasal dari masyarakat kelas bawah. Yang pada umumnya hidup berkekurangan yang menyebabkan tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Kurang pekerjaan alias pengangguran. 

Sebuah pikiran yang masuk akal kalau tidak mempunyai ilmu yang memadai, tidak ada yang mengajak, membimbing, dan mengajari bisnis maka pasti akan menganggur.

4. Kurang perhatian lingkungan. 

Karena ulah mereka sendiri, geng motor telah menjadi musuh bagi masyarakat bahkan tidak sedikit juga yang membenti dan menjauhi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline