Lihat ke Halaman Asli

KKN STMIK Nusa Mandiri: Sosialisasi Enterpreneur pada Warga RT 004 RW 021 Abadijaya, Sukmajaya, Depok yang Terdampak PHK

Diperbarui: 9 Desember 2020   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama ibu Hikmah Ramadhanti (Dokpri)

KKN atau Kuliah Kerja Nyata adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan untuk setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN atau Kuliah Kerja Nyata sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

KKN biasanya dilakukan dengan mengumpulkan masyarakat atau melakukan pengabdian  di desa. Namun untuk saat ini KKN hanya bisa dilakukan secara online via aplikasi zoom, atau bisa juga dilakukan secara door to door untuk tidak mengumpulkan warga dan tidak menimbulkan kerumunan pada saat kegiatan KKN dilakukan. Kegaiatan KKN yang dilakukan secara door to door harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dengan menggunakan masker, berjaga jarak dan tidak berjabat tangan dengan masyarakat.

Dampak dari Covid-19 ini sangat dirasakan bagi semua masyarakat. Mulai dari banyaknya karyawan yang Putus Hubungan Kerja (PHK) saat awal awal Covid-19, bisnis yang menurun mulai dari bisnis kecil, menengah, sampai bisnis yang besar sangat merasakan dampaknya dari virus ini.

Karena itu saya Ilyas Erlangga dengan ini melakukan Sosialisasi Entrepreneur Pada Warga di RT 004/ RW. 021 Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok guna memperbaiki ekonomi bagi yang terkena PHK dari pihak perusahaannya maupun dari penurunan ekonomi bagi warga yang terdampak.

Pada hari Minggu tanggal 01 November 2020 saya melakukan kegiatan sosialisasi dengan mendatangi beberapa rumah warga yang terkena PHK dan tetap dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sebagian ada beberapa warga yang sudah melakukan bisnis dengan berjualan setelah terkena dampak PHK dan ada juga yang masih belum melakukan bisnis dikarenakan dengan terkendala modal.

Salah satu warga bernama Ibu Hikmah Ramadhanti menuturkan bahwa sebelum terkena dampak PHKbeliau sempat dirumahkan sekitar 2 mingguan dan sampai saat ini belum mendapatkan panggilan oleh kantornya dikarenakan belum stabilnya keuangan dari perusahaan tersebut.

Beliau juga menuturkan selama kena dampak ini beliau mencoba membuka bisnis makanan ringan dan juga minuman yang beliau pasarkan melalui online maupun ditawarkan atau ditaruh dibeberapa warung.

Ilyas Erlangga mengapresiasi dan sangat mendukung bisnis entrepreneur yang dijalankan oleh beliau, karena dalam masa pandemik covid-19 ini keadaan perekonomian sedang sulit. Dan Ilyas Erlangga memberikan sosialisasi dengan mengingatkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan bisnisnya.

Kemudian saya Ilyas Erlangga melakukan kegiatan sosialisasi selanjutnya dengan door to door mendatangi rumah Bapak Hasan yang kebetulan pada saat itu sedang ada warga lain yang sedang berdiskusi beliau bernama Bapak Ahmad beliau berdua salah satu warga yang terdampak penurunan ekonomi.

Bapak Hasan adalah warga yang terkena PHK dan belum melakukan kegiatan usaha dikarenakan minimnya tentang pengetahuan dibidang usaha dan terkendala modal.

Dan Bapak Ahmad adalah salah satu warga yang memiliki usaha/dagang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline