Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit pernapasan yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar hampir di seluruh negara termasuk Indonesia.
Indonesia saat ini tengah menghadapi baying-bayang melawan Covid-19, salah satu cara mencegah penyebaran wabah Covid-19 antar manusia adalah tidak berinteraksi secara langsung/menggunakan masker ketika berinteraksi dan menjaga jarak satu sama lain. Hal ini berdampak pada semua kegiatan manusia termasuk aktivitas belajar mengajar karena selain kesehatan, pendidikan pun terkena imbasnya akibat dibatasinya pertemuan tatap muka, kemudian pembelajaran pun dilakukan secara daring (dalam jaringan).
Seluruh kegiatan di luar rumah terpaksa harus diberhentikan guna mencegah semakin meningkatnya penyebaran virus ini . akibat dari lonjakan virus ini yang semakin meningkat menyebabkan kebiasaan masyarakat menjadi berubah dan sekarang masyarakat harus menjalankan semua aktivitasnya dari dalam rumah ( Work From Home ).
Semua sektor harus ditutup dan termasuk pada sektor pendidikan yang mengalami imbasnya karena dinilai mempunyai resiko penularan yang tinggi akibat keramaian. Penutupan ini bukan berarti bahwa pendidikan harus dihentikan, akan tetapi hanya mengubah saja dari pendidikan tatap muka menjadi pendidikan via teknologi atau lebih sering disebut dengan dalam jaringan (daring). Proses pembelajaran pun dilakukan melalui berbagai aplikasi pendukung seperti Whatsapp Group, zoom meeting, dll. Proses pembelajaran seperti ini dinilai menjadi solusi yang efektif guna memutus rantai penyebaran virus. Pada pembelajaran daring ini guru pun dituntut untuk menjadi lebih kreatif dalam pengajarannya karena pada pembelajaran daring kunci utama suksesnya ada di tangan guru.
Menurut Ibu Eti salah satu guru dari SDN11 kota Bengkulu, pembelajaran daring tidak cukup efektif seperti pembelajaran biasanya karena terlihat para murid tidak antusias seperti pembelajaran tatap muka, dan beberapa orang tua dari murid kelas 6a ditempat saya KKN mengatakan bahwa pembelajaran daring ini sangat menyulitkan orang tua karena yang belajar kebanyakan orang tuanya dari pada anak-anaknya.
Univerrsitas Pendidikan Indonesia (UPI) ikut andil dalam permasalahan ini dan ikut membantu juga penyuluhan terkait Covid-19 ini melalui program KKN Membangun Desa Melalui Pendidikan salah satunya. Program dalam KKN ini salah satunya adalah Penguatan pembelajaran, Pendampingan orang tua dalam melaksanakan pembelajaran daring, pendampingan siswa dalam pembelajaran daring, membuat media pembelajaran, serta artikel terkait Covid-19 ini. Dengan berbagai kegiatan ini disinyalir dapat membantu guru dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dimasa pandemi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H