Kita mungkin sudah tak asing dengan film yang sudah tayang di bioskop hampir di seluruh Indonesia, yakni film "Mencuri Raden Saleh" yang menceritakan sekelompok pemuda yang ingin mencuri lukisan terkenal karya Raden Saleh yaitu "Penangkapan Pengeran Diponegoro". Penulis pribadi jujur belum menonton film tersebut, namun kali ini kita akan membahas sisi lain dari film tersebut yakni membedah lukisan karya Raden Saleh supaya kita dapat mengetahui maksud pelukis akan karya seninya.
Seni sendiri adalah akronim dari "Segala Sesuatu Yang Indah". Indah di sini relatif, tergantung dari kaca mata penikmat/ pengamat dari suatu karya seni. Kita ambil contoh lukisan abstrak. Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa lukisan tersebut tak indah atau tak berarti sama sekali karena mungkin goresan-goresan kuas yang tak beraturan. Namun bagi kaum seniman justru ornamen-ornamen tersebutlah yang membuat indah lukisan dengan penafsiran yang beragam akan lukisan tersebut.
Untuk membedah lukisan karya Raden Saleh ini memerlukan 2 interpretasi terhadap lukisan tersebut. Dua hal itu adalah:
- Background Pelukis
- Tema Lukisan
Yang pertama adalah Background Pelukis yang berarti penelusuran terhadap kehidupan sang pelukis. Raden Saleh yang memiliki nama lengkap Raden Saleh Sjarif Boestaman merupakan pelukis Indonesia yang memiliki keturunan Arab-Jawa. Aliran lukisannya adalah Romantisisme dan pelukis modern pertama di Indonesia (Hindia-Belanda) atau bahkan di Asia Tenggara. Beliau memiliki privillage dengan keturunan bangsawan dan dekat dengan pemerintahan kolonial Belanda pada saat itu. Ini dibuktikan dengan Raden Saleh yang dibiayai pendidikannya di luar negeri hampir selama 25 tahun sebelum Kembali lagi ke Hindia-Belanda.
Yang kedua adalah berkenaan dengan tema lukisan. Ini dapat kita telusuri dari judul lukisannya sendiri yakni "Penangkapan Pengeran Diponegoro" yang menggambarkan kemenangan Belanda atas perlawanan Pengeran Diponegoro pada perang Jawa perang besar yang memakan banyak korban jiwa yang berlangsung hampir 5 tahun lamanya. Dan akibat perang ini Belanda mengalami masalah finansial yang serius sehingga pada nantinya mengarah pada kebijakan tanam paksa. Belanda menggunakan siasat liciknya dengan mengundang Pangeran Diponegoro untuk berunding pada awalnya. Namun sebenarnya itu adalah jebakan agar Belanda dapat dengan mudah menangkap sang pangeran. Dari lukisan tersebut menggambarkan konteks pengabadian momen kemenangan Belanda atas perang yang lama, berlarut waktu dan merugikan mereka.
Dari dua interpretasi tadi dapat kita temukan bahwa Raden Saleh yang berkebangsaan Indonesia melukis salah satu momen bersejarah bagi Kemenangan Bangsa Belanda. Pada selanjutnya akan menimbulkan introgasi kritis bagi kita yakni melalui pertanyaan:
- Apa motif Raden Saleh dalam melukis lukisan tersebut?
- Bagaimana posisi Raden Saleh dalam konteks nasionalisme?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut memicu berbagai spekulasi jawaban yang beragam. Namun untuk menjawabnya kita perlu Ikonografi atau cara mendeskripsikan sejarah dalam bagian-bagian yang ada pada lukisan.
Ada 3 hal yang mesti digali secara mendalam supaya dapat menginterpretasi sebuah lukisan:
- Formal Properties
- Naratif
- Latar Sejarah
Formal Properties adalah cara bagaimana mengidentifikasi sebuah lukisan dari aspek teknisnya saja seperti bahan, ukuran, komposisi dan lain sebagainya. Lukisan "Penangkapan Pengeran Diponegoro" sendiri memiliki dimensi atau ukuran 112 cm 178 cm . Ukuran ini termasuk kepada ukuran medium atau pertengahan. Dengan ukuran ini penikmat dapat melihat sudut pandang dari lukisan dengan pas. Jika ukuran kecil, akan menarik pengamat untuk melihat secara lebih dekat aspek dalam lukisan. Sedangkan jika ukurannya besar maka akan mendorong pengamat lebih jauh dalam melihat detail aspek lukisannya.
Material dari lukisan ini menggunakan cat minyak di atas kain kanvas. Penggunaan cat minyak pada lukisan memungkinkan pelukis dalam mengilustrasikan adegan yang termuat dalam lukisan dengan sangat tingggi.Hal ini bisa kita lihat pada vibrant bangunan, seragam pasukan kolonial, baju para pengikut pangeran dan background suasana di Magelang pada saat itu. Selain itu lighting atau pencahayaan lukisan pun Nampak serasi dan jelas.