Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Ironi PHK Ribuan Karyawan Krakatau Steel vs Gempuran Impor Baja China

Diperbarui: 4 Juli 2019   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Hari ini ribuan Karyawan Krakatau Steel menggeruduk pabriknya karena soal masalah Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK). KS, BUMN yang memproduksi Baja ini memang memutuskan hubungan kerja dengan 1300 karyawannya. Bisa dibilang sekaratkah BUMN ini? Atau katanya hanya restrukturisasi? 

Aneh jika perusahaan ini merugi. Karena era Jokowi pembangunan infrastruktur sangat gencar. Dan dipastikan kebutuhan bajanya juga sangat Tinggi?

Tetapi alih alih pembangunan tersebut bisa menyelamatkan KS, malah perusahaan ini kian sekarat? Karena infrastruktur tersebut malah memakai baja impor China? Jadi yang sejahtera tentu pabrik suplier bajanya di China sana?

Impor baja gila gilaan inj memang diakui oleh Mendag. Bahkan tanpa bea impor. Padahal bea impor selalu dimaksudkan untuk melindungi produk dalam negeri? 

Seperti China, produk Indonesia/negara lain masuk kesana kena berbagai macam syarat, sebagai barrier untuk melindungi produk dalam negerinya, sementara dari sana masuk kesini leluasa banget? 

Tidak heran neraca dagang Indonesoa-China sangat timpang, defisit hingga Rp 170 Triliun (sumber: BPS bulan April 2019). Padahal pangsa pasar China.5-6 Kali lipat penduduk Indonesia. 

Selain masalah bebas bea.impor,  harga Baja China ini emang jauh lebih murah dari.baja lokal, sekitar 30%? 

Murahnya Baja impor ini bukan karena biaya produksinya yang berbeda, tetapi karena kebijakan insentif pemerintah China yang memberi potongan pajak besar bagi eksportir baja di negaranya. 

Selain itu apakah ini juga terkait paket pinjaman dana infrastruktur dari China? Sehingga Baja hingga tenaga kerja harus sekian persen dari China? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline