Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

2 Fase Hijrah Pangeran Diponegoro

Diperbarui: 26 Februari 2019   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kenapa seorang pangeran memilih jalan hidup yang berbeda? Jika saja dia tak peduli, hidupnya akan sangat nyaman. Tinggal di Istana dikelilingi abdi dalem dan dayang dayang. Dipuja, disanjung, dilayani dan hidup dalam kemewahan.

Tetapi sang pangeran memilih hijrah. Pertama di tahun 1825, ketika melihat ketidakadilan didepan mata. Warganya gelisah tanah dipatok Belanda. Untuk dijadikan jalan raya. Bentrok tak terhindarkan. Itu adalah suatu percikan sekam. Setelah harga beras yang mahal dan beratnya pajak bikin rakyat tertekan. Sang pangeran memilih jalan perang. Menyerbu Belanda dan bergerilya di hutan-hutan. 

Belanda kelabakan. Segala upaya dikerahkan. Membangun benteng benteng (benteng stell sel)/untuk mengisolir sang pangeran. Tetapi tetap sang Pangeran gagah melawan.

Hingga di bulan Mei 1830, sang pangeran diajak ke meja perundingan. Ternyata itu sebuah jebakan. Sang pangeran ditangkap dan langsung diasingkan.

Di Menado 3 tahun lanjut di Makassar 22 tahun di tahanan. Ini adalah fase hijrah yang kedua. Dari pergulatan lahiriah berperang ke intelek batiniah. Beliau melahirkan karya, Babad Diponegoro, kaligrafi dalam gambar diagram mistis serta menyalin Alquran.

Dalam dirinya telah mengkristal ketenangan, keikhlasan, kepatuhan yang tak tergoyahkan. Pada Dia Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Sang pangeran yang teguh pada idealismenya: menjunjung tinggi agama Islam di seluruh pulau Jawa (mangun luhuripun agami Islam wonten ing Tanah Jawa sedaya). Sumber: buku Kuasa Ramalan

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya...." (QS Al Fajr 27-28)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline