Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Bangun Infrastruktur, tetapi Biaya Logistik Kian Mahal?

Diperbarui: 25 Januari 2019   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Disuatu WAG, saya membaca keluhan pelaku usaha yang menyebutkan 'gilanya' kenaikan biaya logistik yang ditanggung oleh pelaku usaha sekarang ini.  

Keluhan ini juga disampaikan oleh Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) dan Ketua Asosiasi Logistik Indonesia. 

Jadi bukan hanya penumpang pesawat yang mengeluh naiknya tiket pesawat, tetapi juga untuk kargo pesawat. Pengiriman via kargo memang penting bagi pelaku usaha produk barang Segar, seperti produk perikanan, produk pertanian. Jadi produknya ketika sampai ke konsumen benar benar fresh.

Apalagi dengan kondisi cuaca,.gelombang tinggi, alternatif pesawat tetap menjadi pilihan walau harga sebanding dengan kecepatan pengiriman.

Trend kenaikan biaya logistik cargo pesawat sudah dirasakan sejak tahun lalu (2018), karena naiknya sampai.4 kali. Bahkan Garuda ada yang naik kargonya 2x dalam sebulan. Padahal biasanya hanya naik sekali setahun. Kemudian tahun baru 2019 ini juga dapet hadiah pahit dengan  naiknya kembali biaya kargo ini.

Seperti petani cabai di NTB, sudah sebulan tidak mengirim cabainya dengan kargo ke berbagai provinsi karena kenaikan haga kargo mencapai 150%.

Kargo pesawat juga penting untuk penjualan e-commerce yang marak sekarang ini. Beban ongkir akan menjadi kerugian bagi pelaku usaha dan pertimbangan bagi konsumen. 

Jadi membangun infrastruktur bandara tapi harga logistik makin naik? Karena beban pajak bandaranya juga naik? Apalagi beban avtur (bahan bakar pesawat) yang sangat mahal di Indonesia, lebih mahal dari Singapura, Malaysia dan Thailand? Avtur ini juga terkena biaya bandara, sehingga tiap bandara harganya juga beda beda.

Sulitnya lagi, tidak ada regulasi yang melindungi para pelaku usaha ini atas tarif kargo yang semena mena. Kemenhub juga menyatakan tidak mengurus hal ini, karena tidak terkait penumpang. Jadi, mengadulah pada rumput yang bergoyang?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline