Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Petisi Agar Ceramah UAS Dihapuskan dari Youtube?

Diperbarui: 4 November 2018   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UAS di Papua foto dari FB UAS

Ternyata ada Petisi melalui sebuah situs agar ceramah UAS diYoutube dihapuskan dari YouTube.

Petisi itu sudah ditanda tangani nyaris 70 ribu dan 97% menolak. Hanya 3% yang menyatakan setuju kalau ceramah itu dihapus.

Sebenarnya bagi yang mau menghapus, emang pernah denger ceramah sang Ustad? Lah pilihan di YouTube kan banyak. Gak suka ya jangan ditonton. Pilah pilih lah, jarimu yang kuasa menentukan.

Jika dianggap bahwa beliau terkait ormas terlarang nah loh, kok bisa? UAS itu NU loh, masuk dalam structural NU Riau. Suka sholawat dan zikir bareng. Selain itu Lembaga Adat Melayu (LAM) bulan Februari 2018 lalu juga memberi gelar Dato Seri Ulama Setia Negara. Catet, setia negara.

Penguasaan agamanya emang dalam. Maklum, lulusan S1 Al Azhar Kairo, dan masuk segelintir orang Indonesia yang diterima S2 di Maroko. Al Azhar dan Maroko itu kurang moderate apalagi?

Yang jelas ilmunya luas. Referensinya bisa dari Ustad yang strict dalam fikih hingga yang sufistik. Yang parah kalau ceramahnya dipotong. Pas dipotong pas yang dikutip ketika referensinya dianggap 'ekstrim'. Padahal itu karena UAS mengambil berbagai sudut pandang para pakar agama, alim ulama.

Jadi gak cukup yak, ceramah dihadang. Hanya gara gara panitia acara memakai peci bertuliskan kalimah tauhid? Aya aya wae.

Lagian UAS tidak berminat terjun di politik praktis. Ditawari cawapres menolak mati matian. Ceramahnya tidak tergantung siapa yang mengundang. Bahkan hingga ke pedalaman. Beberapa suku anak dalam jadi binaan. Menggalang dana mendirikan pesantren di pelosok hutan. Bahkan disini upacara bendera merah putih sambil mengumandangkan Indonesia Raya ketika 17 Agustusan.

Saya sendiri juga gak semuanya ceramah UAS saya serap. Yang terlalu keras secara fikih kadang juga saya rada gimana gitu, karena saya cenderung sufistik. Banyakan referensi saya Rumi, Ibnu Arabi, Al Gazali, dan tokoh tokoh sufi lainnya.

Tetapi sungguh saya hormati kedalaman ilmunya dan dakwahnya yang gak kenal henti. Zuhud, sederhana, ceking. Kadang menyelipkan humor diantara ceramahnya.

Dan saya yakin seyakin yakinnya, keikhlasan itu mendatangkan pertolongan dari Dia Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.  Semoga UAS tetap istiqamah, rendah hati dan terus berjuang di jalan dakwah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline