Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Kok Bisa Pembangunan LRT Kena Pipa Gas?

Diperbarui: 17 Maret 2018   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumer foto: megapolitan.kompas.com

Kalau kita melewati Cawang MT Haryono, Jakarta, bersiaplah melewati jalur termacet sedunia. Karena dengan lebar jalan seadanya itu, penuh sesak dengan beberapa proyek pembangunan sekaligus. 

Ada LRT, halte busway dan jalan layang. Syukurlah jalan layang sudah kelar, sehingga alat alat beratnya sudah gak ada. Tetapi apakah mengurai kemacetan? 

Bisa iya bisa enggak. Yang jalurnya tidak perlu melewati persimpangan Pancoran ya bisa lancar. Tetapi jalur dibawahnya (MT Haryono - Pancoran) ya tetap macet, la wong jalan 2 jalur terpotong tiang-tiang pancang. Jadi kita bermacet ria sambil lihat patung Pancoran yang terjepit jalan layang, hehee. Kasihan patungnya, kehilangan estetikanya.

Nah itu soal tiang pancang jalan layang. Sekarang soal LRT. Pembangunannya juga sudah mengambil lebih dari 1 jalur jalan. Kadang suka ngeri liat alat-alat beratnya, perasàan terlalu dekat dengan kenderaan yang melintas macet di jalur sebelahnya.

Dan dijalan sepadat ini dengan berbagai perkantoran disisinya, mestilah sudah kebayang kalau dibawahnya banyak berbagai utilitas. Ya ada pipa gas, pipa air minum, kabel listrik, gorong air limbah/hujan. 

Jadi mestinya sudah tahulah peta perletakkannya. Tetapi kok bisa terjadi kecelakan mata bor pembangunan LRT kena pipa gas? Apa gak ada detektor pipa pas pelaksanaan? 

Ok lah kalau dianggap ada kesalahan pada mapping pipa. Ini gak tahu mapping yang dipegang kontraktor yang mana. Mosok cuma megang mapping, gak cek lapangan? Kan kontraktor gak harus lihat pake mata telanjang kali, mesti adalah alat untuk deteksi pipa kek gitu.

Masalahnya pipa gas bocor kan bahaya banget. Bisa memantik api. Gasnya bisa beracun. Memang langsung ditutup valvenya oleh PGN (Perusahaan Gas Negara). Tetapi kata teman yang lewat sempat berbau lama.

Kejadian bukan sekali itu (12 Maret 2018). Dua hari berselang, pipa gas bocor lagi terkena backhoe LRT. Ini berarti jalur LRT sama dengan pipa gas? 

Dulu Amdal (Analisa mengenai Dampak Ligkungan)nya gimana? Setahu saya proses Amdal itu tidak sebentar, tetapi ini LRT tiba tiba sudah pelaksanaan aja? Apa dulu sekedar Amdal pake dokumen doank? Tidak cek lapangan? Termasuk utilitas ( berbagai pipa yang ada) di area yang sama? 

Karena masalah kebocoran pipa gas ini, warga pelanggan PGN yang berada di Kalibata dan sekitarnya tidak mendapat gas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline