Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Mengapa Ahok Menggunakan Tentara di Kalijodo?

Diperbarui: 23 Februari 2016   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja saya setuju bahwa area Kalijodo harus dikembalikan ke fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dan keberanian Ahok dalam menertibkan Kalijodo perlu diacungkan jempol. Karena sedari dulu daerah ini sudah jadi sarang prostitusi, premanisme dan bentuk-bentuk kejahatan lainnya.

Malah bisa saya bilang, kalau Ahok berhasil membuat Kalijodo menjadi taman yang indah di akhir tahun ini, maka itu sebagai pencapaian Ahok sebagai Gubernur yang paling 'wah'. Soalnya, walaupun Ahok sudah banyak melakukan perbaikan, tetapi belum ada yang 'berasa banget' bagi saya sebagai warga Jakarte.

Beda dengan Jokowi ketika jadi Gubernur Jakarta, sampai sekarang saya masih heran bagaimana seorang Jokowi menertibkan Tanah Abang, Pasar Minggu, membuat taman waduk Pluit, membuat kampung deret (program yang entah kenapa hilang pas masa Ahok, padahal paling saya kagumi), pengerukan waduk-waduk, sungai, sistem ijin satu pintu, perbaikan pelayanan kelurahan; secepat itu. Karir Jokowi jadi GUbernur kan bisa dibilang cuma 2 tahun (2012 - 2014). Walaupun dikatakan pencitraanlah, tetap saya bilang pencapaian Jokowi luar biasa banget di Jakarta dengan waktu sependek itu. Ahok meneruskan dan merapikan saja.

Nah, perbedaan yang bisa dibuat Ahok adalah dengan merubah Kalijodo ini. Cakep dah, kalau kalijodo menjadi taman hutan kota. Tantangannya tentu besar sekali. Premannya gak kira-kira. Tetapi bukankah polisi dulu juga sudah pernah menangkapi ribuan preman disini? Jadi pernah 'ditertibkan' juga premannya. Walaupun kawasannya tetap jadi kawasan sumir.

Ahok emang gak main-main untuk urusan Kalijodo. Bukan hanya polisi loh yang dikerahkan, tetapi juga militer alias tentara! Ya ampun, padahal kalau satpol PP sama polisi sudah memenuhi jalan di Kalijodo, mesti dah pada ngeperlah preman disana. Tetapi ini tentara ikutan, jadi bukan ngeper lagi, tetapi premannya langsung nyungsep, hihii.

Mengapa Ahok melibatkan tentara? Ada tiga kepentingan kali ya, makanya Ahok melibatkan tentara. Pertama, untuk menunjukkan bahwa militer juga mendukung upaya ini, sehingga tidak ada rumor bahwa tentara membeking Kalijodo? Yang kedua, ehmm, Ahok ingin menjalin hubungan yang baik dengan tentara juga, karena gimanapun seorang pemimpin di Indonesia kudu ada dukungan dari militer? Yang ketiga, emang biar cepat aja kali urusannya. Kagak ada yang berani melawan tentara lah (emang lagi perang, hehee), karena Ahok emang ingin RTH terwujud secepatnya di area Kalijodo. Kali aja gitu.

Semoga urusan Kalijdo cepat kelar, tidak ada korban kekerasan disini. Yang mau pindah ke rusun difasilitasi dengan sebaik-baiknya. Termasuk jika mereka kesulitan transportasi ketempat kerjanya, ada transportasi publik yang bikin trayek kesana.

Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline