Sekarang lagi liat dialog di TV One, diskusi mengenai uang liar partai. Dan yang jadi narasumber dari KPU, PKS (Murdani Ali Sera) dan pengamat politik (Ikrar Nusa Bakti).
Dan ketika melihat gaya komunikasinya,wah lumayan juga nih sekarang PKS jubirnya. Kalem dan tenang. Tidak terpancing. Mungkin untuk menandingi Johan Budi, hehee.
Selama ini kalau melihat gaya Johan Budi memang angkat jempol dah. Kalau diserang membabi buta, tetap aja komennya tenang. Sesuai jalur, kembali ke konteks. Dituduh seperti apapun cool aja dengan mata setengah ngantuk, hehee. Dan selalu kembali ke regulasi. Kata-kata saktinya kan,' Nanti kita lihat di pengadilan, semuanya akan dibuka."
Sementara PKS, kelihatan kanak-kanak sekali menyikapi kasus ini. Seperti kebakaran jenggot. Jangankan Fahri Hamzah yang meledak tidak karuan kesana-kemari. Menyeret, menuduh, dengan kata-kata penuh retorika, tidak pakai data dan fakta. Tuduhannya hingga ke PD ma PPATK segala. Bahkan seorang HNW saja komennya suka kelihatan emosi banget. Tidak bijak.
Nah, kalau yang ini, gayanya pak Mardani ini tidak defensif. Walaupun yang banyak menanyakan soal korupsi ya hostnya doank. Sementara narasumber yang lain normatif saja soal duit liar parpol (bukan khusus PKS, tetapi juga partai lain).
Semoga sikap tidak defensif ini juga ditiru oleh kader PKS yang lain. La wong gak berada di kejadian, kok ya merasa yakin banget petingginya gak salah. Bersih dari dosa. Bebas dari khilaf.
Ya liat aja di pengadilan, semuanya semakin tersingkap. Satu demi satu kekayaan LHI disita, masalah Darin terungkap. Ini belum LHI sebagai tersangka loh. Kalau nanti pas sidang benerannya LHI, lebih banyak dan menohok lagi yang akan dibuka.
Ya sudah, Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H