Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Infrastruktur Depok 7 Tahun Dipimpin Nur Mahmudi vs Jakarta-Jokowi 1 Tahun

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir Desember lalu saya menemani bunda saya di Depok sebelum beliau berangkat liburan ke Doha. Disini 5 hari dan bergaul dengan warga Depok, langsung miris dengan progres pembangunan disini. Diantara yang dikeluhkan warga Depok:

1. Pembangunan jembatan penyebrangan di margonda. Ini warga sudah lama mengeluhkan karena padatnya kenderaan disini, dan lalu lintas penyebrangan juga padat. Jadi berbahaya bagi yang menyebrang, dan bikin tambah macet. Bandingkan dengan area lenteng agung, disini malah lancar sekali dan sudah ada jembatan penyebrangan baru

2. Minim taman. Selain taman kampus UI yang sudah lama eksis, di area lain Depok tidak ada taman. Sementara di Jakarta, saya baru lihat taman waduk pluit yang keren dan luas banget yang dibangun oleh Jokowi. Taman lain juga dibuat dan ditambah fasilitas pelayanannya

3. Depok Minim trotoar. Beda dengan Jakarta sekarang yang trotoarnya diperluas, diperindah dan yang belum ada dibuat yang baru

Arus lalu lintas di Depok juga macet banget, dengan infrastruktur jalan yang bocel-bocel. Belum ada terobosan semangat menggunakan transportasi publik atau cara baru untuk mengatasi kemacetan.

Yang perlu diingat, pemimpin Depok adalah mantan Presiden PKS, mantan Mentri yang seharusnya bisa berbuat banyak untuk daerahnya. Apalagi sudah 7 tahun, sebagai Walikota Depok. Prestasi itu yang seharusnya bisa 'dijual' untuk mengangkat partai.

Ya sudah, gitu aja. Nulis pake hp di bandara Soetta dan gak bisa upload foto. Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline