Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

BUMN 'Berdarah' Ini Kini Sehat Berkat Pak Jonan

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13913955851521740243

[caption id="attachment_320000" align="aligncenter" width="461" caption="Satsiun kini lebih bersih, tertata. Foto: Ilyani"][/caption] Kadang heran melihat para Menteri ataupun tokoh partai yang nekat nyapres. Yang mereka 'jual' itu apa ya? Emang selama jadi Menteri sudah merubah apa saja? Pelayanan publik seperti apa yang diperbaiki? Gak jelas. Tetapi itupun, diantara pesimis melihat kinerja pejabat publik  yang amburadul, ketika melihat kinerja PT. KAI dibawah pak Jonan langsung menyisakan harapan perbaikan Indonesia. Tahun 2008, PT.KAI masih berdarah-darah, dengan kerugian mencapai Rp 80-an M. Awal tahun 2009, pak Jonan ditunjuk oleh Menteri BUMN ketika itu, pak Sofyan Djalil untuk memegang PT. KAI. Akhir tahun 2009, PT.KAI sudah membukukan keuntungan Rp 100-an M. Pak Jonan bukan sekedar kuat di teori, tetapi berani bertindak. Internal organisasi bisnis diperbaiki. SDM mendapat perhatian khusus, begitu juga pelayanan keretanya. Termasuk hal-hal kecil seperti kebersihan toilet menjadi perhatian pak Jonan. Keberanian yang mengundang demo dimana-mana, karena penertiban yang dilakukannya. Pak Jonan juga jeli melihat peluang bisnis. Sebenarnya keuntungan bisnis PT. KAI kebanyakan bukan dari penumpang. Tetapi angkutan barang, seperti barang tambang dan lainnya. Dan tahun 2013 lalu, PT. KAI membukukan keuntungan hampir Rp 400 M. Banjir Pantura membawa keberkahan sendiri pula bagi PT. KAI. Karena tiket KA menjadi laris manis. Yah bayangkan saja, kalau ke Cirebon dengan kondisi banjir, perjalanan bisa 15 jam dengan mobil, tetapi kalau dengan kereta, cukup 5 jam saja. Dan dengan banjir Pantura pula, KA menawarkan bisnis angkutan barang tambang dari pelabuhan diPantura untuk dibawa keJakarta dan Bandung. Soalnya andalan truk membawa barang distribusi sepanjang pulau Jawa itu kok ya gak efisien ya. Lama, macetnya gak ketulungan. Makanya daya saing produk Indonesia itu lemah, diantaranya karena biaya distribusi yang menggerogoti 28% harga barang. Termasuk juga seharusnya, barang kargo dari Priuk dibawanya dengan kereta barang saja. Kalau dengan truk, macetnya sudah menghabiskan biaya dan waktu. Untuk pelayanan penumpang, tahun 2014 ini PT.KAIjuga sudah memesan 1000 gerbong dari PT. Inka. Ini juga efek ganda perekonomian lokal, jikagerbong juga diupayakan secara lokal. Oh iya, sekalian masukan untuk tenan di stasiunnya, semoga pak Jonan juga mempertimbangkan tenan lokal dan UMKM jualan disini. Tentu diseleksi dan ditata yang apik. Soalnya ada juga kritik ke pak Jonan soal tenan pemodal gede aja yang dikasih jualan di stasiun. Ya sudah, gitu saja. Semoga di pemerintahan baru ntar pak Jonan bisa lebih berperan strategis dalam pembangunan ekonomi dan pelayanan publik di Indonesia. Salam Kompasiana!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline