Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Eugenesis: Sejarah Kelam Eropa & AS abad-20 yang Hendak Dilupakan

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertama kali saya melihat soal Eugenesis ini di NGC di saluran tv kabel beberapa waktu lalu. Ideologi yang berdasarkan Sosialisme Darwin ini memukau bangsa Eropa, Amerika dan Australia pada abad 20 (tahun 1900-an).

Jadi kalau dilihat lihat, ya belum lama lama amatlah. Apalagi, dampaknya masih bisa ditelusuri hingga tahun 1980-an, ketika apartheid baru berakhir di Afrika Selatan dan bahkan hingga tahun 1990-an, ketika genoside yang dianggap 'lain' masih terjadi di Eropa (kasus Serbia-Bosnia-Kroasia).

Eugenesis, yang berdasarkan sosialisme Darwin ini bisa diartikan secara sederhana sebagai suatu sistem yang menganggap bahwa manusia itu harus kuat untuk survive. Tetapi 'yang kuat' itu dibikin secara sistematis melalui pemurnian ras yang dianggap unggul. Dan ras itu? ya ras kulit putih. Tetapi itupun masih dipilah. Ras kulit putih yang sehat secara fisik, mental maupun kecerdasan.

Penerapan lebih jauh Eugenesis ini adalah dengan mengidentifikasi manusia secara individual dan keluarganya. Selain warna kulit, yang dipisahkan juga adalah orang yang miskin, buta, bisu, tuli, down syndrom, dan cacat, kemudian akan ada treatmen kepada mereka, mulai dari 'sekedar' dibikin infertil (atau tidak bisa berketurunan), hingga pembunuhan secara sistematis terhadap golongan yang dianggap 'berbeda' ataupun 'lemah' tersebut.

Dan yang mengerikan ketika masa itu, ide ini dianggap brilian. Berlomba lomba berbagai negara menganut sistem ini, dengan berbagai skala penerapannya. Sekarang, gerakan ini dianggap sebagai gerakan paling brutal dalam sejarah, pelanggaran hak asasi manusia terparah,  yang menewaskan puluhan juta manusia.

Dan ini adalah berbagai contoh penerapan sistem tersebut di beberapa negara:

1. Amerika Serikat

Melalui lembaga yang disebut American Breeder Association, lembaga ini berhasil membuat kebijakan yang melarang pernikahan kulit putih dengan kulit bewarna. Selain itu, lembaga ini juga berhasil 'menginfertilisasikan' atau memandulkan 60.000 manusia yang cacat ataupun down syndrom.

Penerapan sistem ini masih berlaku di tahun 1960-an di AS, ketika segregasi kulit putih dengan kulit hitam masih diterapkan secara ketat. Dan bukan hanya itu, penembakan secara berantai juga dilakukan terhadap warga kulit hitam ini.

Sementara untuk penduduk asli, bangsa Indian, emang telah 'dihabisi' oleh pendatang kulit putih, dimulai sejak ratusan tahun sebelumnya. Sekarang apa yang tersisa dari suku Indian ini selain 1 atau 2 tempat reservasi yang amat terbatas di AS?

2. Canada

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline