[caption id="attachment_126913" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Mumpung sekarang lagi Pekan ASI Dunia yang dicanangkan oleh UNICEF (setiap minggu pertama Agustus) dan Bulan ASI Nasional (Bulan Agustus), aku pengen sharing saja, keberhasilan iparku menyusui bayinya dengan ASI Ekslusif 6 bulan. Iparku bekerja sebagai manager di perusahaan Multi Nasional Company (MNC). Walaupun dia ibu pekerja yang super sibuk, pergi pagi dan pulang malam, tetapi dengan susah payah, doi berhasil juga memenuhi tekadnya untuk menyusui bayinya, Khaira, secara ekslusif dengan ASI selama 6 bulan. Baby Khaira yang lahir tanggal 16 Januari 2011 diberi ASI Ekslusif hingga 16 Juli 2011 kemaren. Pas lahiran, memang perusahaan memberi cuti hingga 3 bulan. Nah, setelah 3 bulan dan sudah masuk kantor, gimana caranya? Ya itu, harus memerah susu, dimasukkan botol dan disimpan di freezer di kulkas. Dan karena kebutuhan Khaira dari pagi hingga malam bisa sampai 6 botol, maka iparku ini begitu sampe rumah, netekin anaknya dulu, terus makan dan langsung memerah susunya deh. Kadang gak bisa langsung keluar banyak, karena capek itu. Tetapi besoknya di kantor iparku ini akan memerah lagi, dan dimasukkan ke botol, botol dimasukkan ke termos dingin, kemudian termos itu dititipkan ojek dekat kantornya untuk dianter ke rumah. Nanti bang ojek yang ngasih susu ke mbak yang jagain, atau ke Yangti-nya (nenek) Khaira yang memang tinggal serumah. Bayangin aja, di perusahaan ini, cari waktu untuk memerah juga bukan gampang. Secara perusahaan kayak gini, irama kerjanya cepat banget. Tetapi ya itulah, aku salut, tekadnya tak terpatahkan. Tetap menyempatkan diri untuk memerah susu demi bayi Khaira. ASI Ekslusif bagi Khaira memang tidak sia sia. Pas Juli kemaren itu aku memang lagi di Jakarta, serumah dengan mertua dan ipar (bayangin ramenya, he he). Dan kebetulan semuanya pada sakit, mulai dari mertuaku, suamiku, aku, adik iparku cowok, termasuk bundanya Khaira. Sakitnya dari radang, demam, batuk, flu parah. Cuma seorang yang tidak sakit. Ya itu, baby Khaira! Daya tahan tubuhnya, alhamdulillah, emang kuat banget. Dan kalau bayi biasanya sering banget sakit dan ke dokter, kata adik iparku itu, memang baby Khaira tidak pernah ke dokter selama 6 bulan itu! Inilah memang 'keajaiban' ASI! Belum lagi penghematan secara finansial. Kalau dibandingkan dengan anak pertama yang pake susu formula (Khaira anak kedua), adik iparku ini membandingkan, sebulan bisa habis 11 - 12 kaleng (karena bayi cowok, minum susunya kuat banget). Dan dia dulunya pake susu formula yang termahal, harganya sekitar Rp 125.000/kaleng. Jadi perbulan dia bisa menghemat hampir Rp 1,5 juta lah per bulan. Jadi, ternyata bisa kan, untuk tetap memberi ASI Ekslusif dengan berbagai kondisi. Aku sharing gini, karena prihatin banget, di Indonesia tingkat pemberian ASI terus menurun. Kalo gak salah 15% per tahun. Yang gantiin, apalagi kalau bukan susu formula! Memang, berdasarkan perkiraan, peningkatan konsumsi susu formula di Indonesia sekitar 25-35% per tahun. Sedangkan berdasarkan data NIelsen, konsumsi susu formula mencapai Rp 6 trilyun pertahun. Jadi dengan pangsa yang besar banget ini, tidak heran susu formula melakukan promosi dengan berbagai cara. Walaupun sudah ada kode etik yang dijadikan regulasi, yaitu tidak boleh iklan elektronik untuk susu formula dibawah 6 bulan, tetap saja branding yang ada di iklan televisi menunjukkan branding yang sama dengan susu formula 0-6 bulan. Ya, sekarang tinggal tekad bunda saja untuk mau memberikan yang terbaik bagi babynya. Yaitu ASI, sehingga kendala apapun bisa diatasi. ASI, makanan anugerah ilahi yang ajaib dan hebat gini. Langsung dari kehangatan payudara bunda. Mengalirkan kasih sayang dan nutrisi yang luar biasa. Seperti yang sudah dibuktikan oleh baby Khaira, keponakanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H