Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Mengintip Patung Pancoran Mandi; Pakai Jeruk Nipis?

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1408714289970626096

[caption id="attachment_354634" align="aligncenter" width="432" caption="Patung Pancoran dari depan. Foto by Ilyani"][/caption]

Ketika jalan-jalan ngider Jakarta dengan suami, eh kami melihat patung Pancoran sedang ditutupi untuk dibersihkan. Maklum, selama 44 tahun sejak pembuatannya tahun 1964 (kelar tahun 1970?), patung ini tidak pernah dimandiin. Patung ini menjadi kebanggaan keluarga suami yang tinggal di area Pancoran - Tebet - Mampang - Pengadegan, karena kalau ditanya orang tinggal dimana? Ancer-ancernya itu loh, patung Pancoran! Nah ini, supir taksi sampai angkot dan tukang sampah juga tahu dimana patung Pancoran...:D

Patung Pancoran tentu menjadi ikon kota Jakarta juga. Bersama patung lain yang keren, seperti patung Jenderal Soedirman (patung yg paling aku suka, soalnya Jenderal Soedirman kelihatan takziem banget), patung selamat datang, patung kuda, Monas, dan seterusnya.

Sayang, walaupun menjadi ikon kota Jakarta, patung ini gak dirawat. Yang lebih miris, kegagahannya terjepit oleh dua jalan tol 'melayang tinggi' di sisi kiri kanannya. Aduh, jadi juelek banget dah tata ruang kota Jakarta. Apalagi kalau ditambah 6 ruas jalan tol lagi (eh kalau yang ini, ntar ya, mo tak tulis khusus untuk Ahok, hehee).  Dibawah patung Pancoran ini juga terdapat halte busway. Kalau halte, berikut taman hijau segar dibawahnya, relatif tidak mengganggu kegagahan patung Pancoran. Malah jadi hidup semarak,  menambah keindahannya.

[caption id="attachment_354635" align="aligncenter" width="403" caption="Dua petugas sedang Membersihkan. Foto by Ilyani"]

1408714361555994701

[/caption]

Nah, hari ini, resmi patung Pancoran dimandiin. Tadi pulang dari kantor, aku sempat lihat petugas lagi cawe cawe tinggi banget, di patung orang yang lagi menggapai langit.  Supaya bersihnya tuntas, ternyata Patung Pancoran dimandiin pakai jeruk nipis. Patung Pancoran menggunakan bahan perunggu, dan ternyata yang paling efektif untuk membersihkannya, ya jeruk nipis. Sebanyak 25-30 kg jeruk nipis akan diblender dan dibalurin ke tubuh patung Pancoran.

Jeruk nipis memang makjleb. Lihat aja, untuk cuci piring membersihkan lemak juga pakai tetesan jeruk nipis. Bisa juga loh jeruk nipis, manjur untuk mengikis lemak tubuh, membersihkan muka. Benar benar bahan alami yang kaya manfaat!

Makna Patung Pancoran

Patung Pancoran ternyata inisiatif dari Bung Karno, sebagai simbol kejayaan Dirgantara Indonesia. Jadi dulu namanya juga Patung Dirgantara. Untuk mewujudkan keinginan menyaksikan simbol ini berdiri gagah, konon pengerjaan patung ini ditongkrongin oleh Bung Karno. Bahkan karena biayanya seret, Bung Karno menjual mobilnya untuk menuntaskan pengerjaan patung tersebut.

Pembangunan sempat terkendala karena G30S PKI. Tetapi kemudian juga tetap bisa dilanjutkan dengan tersendat sendat, karena pembiayaan. Akhirnya kelar juga di tahun 1970, tetapi tanpa diresmikan oleh Soeharto.

Kejayaan Dirgantara. Sebenarnya dengan arus mobilisasi yang kian massif melalui udara, Indonesia seharusnya mampu mengelola sistem Dirgantaranya dengan baik. Pesawat kecil antar provinsi, antar pulau. Jika pakai pesawat besar, ongkosnya terlalu mahal. Pesawat kecil seharusnya bisa dibuat sendiri. Membuat landasan-landasan di pulau terisolasi, daerah terpencil, sehingga ketika dari sisi transportasi darat dan laut tidak bisa menggapai, satu-satunya ya melalui udara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline