Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Ubi yang Disepelekan, Diakui Dunia Terbaik Nutrisinya

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14180189171491128024

[caption id="attachment_381388" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi (Sumber Foto: Tribunnews.com)"][/caption]

Wah, ubi gak cocok untuk hidangan rapat! Gak berkelas. Apalagi kalau pejabat disuguhi ubi, rasanya kok ndeso banget kali ya? Sudah gitu, ubi juga bikin gampang buang angin! Nahloh, hehee.  Padahal, setiap pangan yang tidak dicerna dengan baik oleh tubuh memang akan menghasilkan reaksi buang angin tersebut. Makanya ada teman yang kerjanya buang angin mulu, padahal kagak pernah makan ubi.

Memang, sebagian orang masih punya pandangan seperti ini terhadap ubi. Padahal, nilai gizi yang terkandung pada ubi (ipomoea batatas) sungguh luar biasa. Berdasarkan riset ahli gizi dari Center of Science of Public Interest (CSPI) di AS, ubi (sweet potato) merupakan pangan (tergolong sayur-sayuran berumbi) yang terbaik di dunia nilai gizinya. Studi ini menunjukkan nilai gizi ubi mengalahkan brokoli, wortel, bayam, biji-bijian, tomat, selada, dan seterusnya. Seratnya bahkan lebih baik dari serat yang terkandung pada oatmeal.

Ubi memang bermacam-macam warnanya. Ada yang putih, kekuningan, oranye, merah hingga ungu. Nilai gizinya nyaris sama, kecuali untuk beta karoten, dimana ubi bewarna putih kurang mengandung beta karoten setinggi ubi yang berwarna. Beta karoten ini bisa sangat tinggi (26.081,9 IU), sehingga sangat baik sebagai antioksidan pencegah kanker, untuk kesehatan mata, serta mencegah penuaan dini (anti aging) dan menghaluskan kulit.

Selain beta karoten, ubi juga kaya dengan serat, karbohidrat komplek dengan indeks glikemik yang rendah. Sehingga penderita diabetes biasanya cocok untuk konsumsi ubi dan menjadikan ubi sebagai diet hariannya. Ini juga ditambah dengan nutrisi ubi yang memang dapat menstabilkan gula darah serta mengatur kerja insulin. Tinggi serat ini juga bisa mencegah kanker usus.

Kandungan lainnya adalah vitamin B, Folat C, Kalium, Kalsium, yang sangat bermanfaat untuk mencegah stroke, penyakit jantung, mengurangi stress, mengurangi rasa sakit pada sendi arthritis. Ubi juga diet terbaik bagi penderita maag, karena meredakan peradangan pada lambung dan usus.

Kemampuan Produksi Ubi Indonesia

Syukurlah, negara kita memang sangat subur. Ubi ini sangat gampang ditanam, baik dilahan yang kurang air, lahan kritis tadah hujan, dengan perawatan minim. Bisa ditanam juga disela tanaman keras (jati, sengon, dsbnya).  Produktivitasnya mencapai 10 ton - 25 ton/ha.  Biasanya yang mengelola adalah petani-petani kecil/marjinal.

Nah sayangnya, walaupun bisa jadi produksi melimpah, tetapi karena petani atau koperasi petani tidak menguasai teknologi pasca panen, jika pasar tidak cepat membeli, maka hasil panen membusuk. Seperti disebutkan oleh mantan wakil pertanian dulu, 40% hasil pertanian Indonesia membusuk karena tidak terserap pasar.

Tetapi tentu, dengan iktikad pemerintah menyuguhkan ubi sebagai snack ketika rapat (bukan makanan berat loh, karena makan siang tentu tidak bisa diganti dengan snack..:D), diharapkan penyerapan pasar ubi juga akan menguntungkan para petani kecil ini. Panen ubi terserap, harga bagus, petani sejahtera, konsumen pun sehat....:D

Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline