Zaman telah berjalan sebagaimana mestinya. Begitupula dengan peradaban manusia yang senantiasa berkembang dengan cepat berbanding lurus dengan majunya teknologi saat ini. Disadari atau tidak kehidupan kita di abad 21 ini sangatlah dipengaruhi dengan perkembangan teknologi. Tak terkecuali kehidupan kaum feminis yang sekarang ini digadang gadangkan pergerakan gender. Jika kita mau menilik lebih dalam dari mana transisi gender ini muncul kita akan menemukan penemuan yang tak pernah di duga sebelumnya.
Saat ini kita mengetahui bahwa gender muncul dari pemkiran barat yang penuh dengan kebebasan dan membukakan sarinah sarinah masa kini untuk berkarya. Tapi kenyatannya, jika kita mau menyadari dari konsep gender bangsa barat ini, kita akan sangat tercengang dengan fakta yang ada. Dimana pada dasarnya konsep gender itu adalah konsep pembodohan kepada wanita yang mengaku sebagai sarinah sarinah yang terkungkung pemikirannya dan jiwanya yang tidak memiliki kemerdekaan. Melihat pada hukum matriacth dan patriaacth yang dulu pernah berlaku, kita dapat mengetahui bahwa diantara kedua hukum tersebut yang lebih memartabatkan wanita adalah patriacth sedangkan matriacth pada dasarnya memang sangat membela hak hak perempuan, tapi di dalamnya terdapat peraturan - peraturan yang mengungkung wanita dengan segala peran dan tugasnya. Meskipun begitu, hukum patriatch juga tidak sepenuhnya di benarkan. Karena didalamnya juga banyak menindas hak hak wanita.
Karena kesalah fahaman pengertian dan pehaman inilah yang menjadikan Sarinah masa kini yang mengatas namakan kebebasan justru malah menjerumuskan dirinya pada lembah kehinaan. Kita bongkar satu satu kenyataan yang ada saat ini, mulai dari buruh buruh kebanyakan adalah wanita dan jarang sekali wanita yang menjadi pelopor dalam suatu pergerakan ataupun perusahaan. Ya, memang sedikit dibenarkan bahwa dengan adanya pemikiran gender ini perempuan mendapatkan kebebasan.
Ya, kebebasan untuk diperbudak dengan segala tipu daya dari konsep barat. Bahkan saat ini, saking bebasnya kehidupan wanita dengan adanya gender terkadang malah membahayakan kehdupan wanita itu sendiri. Coba lihat saja saat ini, dengan adanya gender muncul cabe cabean dan prostitusi online di negara tercinta ini. Tentunya, dengan adanya hal tersebut membuka sedikit mata kita akan boroknya konsep tersebut. Ya, saya akui memang konsep gender sedikit membuka pemikiran masyarakat untuk memberikan kebebasan kepada wanita dan ini juga merupakan tonggak perubahan bagi kehidupan perempuan. Tapi, alangkah indahnya jika adanya gender tersebut tidak melupakan para wanita akan kodratnya sebagai seorang istri dan seorang ibu yang sudah semestinya mengayomi keluarga dan mendidik anak anaknya.
Dan perlu digaris bawahi juga bahwa dengna adanya konsep gender in, seharusnya dapat membuka pikiran kita kaum hawa untuk mendapat kehidupan yang lebih layak dengan pendidikan yang matang. Sehingga dengan pendidikan ini kita sebagai seorang wanita dapat mendapatkan derajat yang lebih tinggi dan tetap menjalankan kodrat kita sebagai perempuan. Karena dengan pendidikan ini, kita dapat mengetahui sampai mana sebenarnya batas kodrat kita.
Sebagaimana ungkapan dari Pramodya Ananta Toer yang mengatakan bahwa orang yang berintelektual telah berlaku adil sejak dari pikirannya apalagi perilakunya. Dari sini kita tahu bahwa semakin tinggi pendidikan kita para wanita, akan meluruskan pergerakan gender sebenarnya tidak sekedar kebebasan yang kita dapatkan tapi juga hak serta kewajiban yang harus kita lakukan juga. Jadi, disini saya mengkritisi sedikit perihal pemikiran Sarinah sarinah masa kini yang pemahamannya hanya satu arah yang justru malah merendahkan harkat dan martabat mereka sendiri.
Salam Pergerakan !!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H