Lihat ke Halaman Asli

Paragraf Deduktif

Diperbarui: 1 November 2023   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Miftahul midad.Saya di sana selama 6 tahun. Saya mengenal dunia pesantren dari teman saya . Saya pergi ke sana, tetapi saya dengan teman saya tidak berada di asrama yang sama , dari pertama saya masuk, semua santri baru dikumpulkan oleh pengurus pondok untuk pengenalan lingkungan pesantren. Suatu ketika saya diuji. Sebagai santri baru saya tidak naik ke kelas 1 karena saya tidak pernah mengenal apa itu Nahwu Shorof dan lain sebagainya . Aktivitas saya di pondok dimulai dari pagi, sekolah formal, sekolah formal sampai jam 12.30, lalu dilanjutkan jamaah duhur lalu saya istirahat sebelum azan ashar , sebelum sholat ashar ada piket harian per asrama , setelah sholat ashar saya mengikuti kajian  kitab , saya selesai membaca kitab tersebut. Aku bersiap untuk makan sore dan  juga bersiap untuk sholat maghrib. Selesai sholat maghrib, saya mengikuti kajian kitab kembali sembari menunggu adzan isya' . Setelah sholat isya" saya langsung  berangkat Sekolah Diniyah. Sekolah siniyah mulai jam 19.30 -- 21.00 setelah itu ada kegiatan lagi yaitu takdir ( mengulang kembali pelajaran yang di ajarkan) mulai jam 21.30 -- 22.30 setelah takror semua santri beristirahat setelah istirahat bangun jam 03.00untuk melakukan sholat tahajjud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline