Apa itu formalisme?
Secara etimologis, formalisme berasal dari kata forma (Latin), yang berarti bentuk atau wujud. Dalam ilmu sastra, formalisme adalah teori yang digunakan untuk menganalisa karya sastra yang meliputi teknik pengucapan, kata-kata formal dan bukan isi, serta terbebas dari unsur luar dan dapat berdiri sendiri (Otonom) juga terbebas dari pengaruh ilmu lainnya. Sementara dalam Kamus Istilah Sastra karya Panuti Sudjiman, formalisme adalah aliran kritik sastra yang mementingkan pola-pola bunyi dan kata yang formal (Tradisional).
Jadi, formalisme adalah pendekatan kritis dalam sastra yang menekankan pada struktur, bentuk, dan gaya sastra itu sendiri, daripada konteks sejarah atau sosial di mana karya sastra tersebut diciptakan.
Siapa saja tokoh-tokoh formalisme?
Dan bagaimana konsepnya?
1. Victor Sjklovski
Konsepnya menekankan sifat kesastraan yang muncul melalui penyusunan dan pengubahan bahan yang semula netral. Dia memperkenalkan konsep defamiliarisasi, di mana pengarang mengubah teks menjadi aneh dan asing untuk menghindari otomatisasi. Proses ini, disebut defamiliarisasi, membuat teks terasa asing dan memaksa pembaca untuk melihat dunia dengan cara yang baru.
2. Tynjanov
Tynjanov, sebagai tokoh utama Formalisme Rusia, bertanggung jawab dalam mengaitkan evolusi historis sastra dengan perubahan. Dia menekankan bahwa studi sastra harus fokus pada hal-hal yang ada dalam teks saja (aspek intrinsik), tanpa melibatkan aspek ekstrinsik seperti faktor sejarah, biografi pengarang, atau konteks budaya.
3. Roman Jakobson
Jakobson, pendiri Prague Linguistics Circle, juga merupakan tokoh penting dalam formalisme. Kontribusinya terletak pada analisis struktural dan semiotik karya sastra, yang mengubahnya menjadi fakta sosial yang dipahami melalui konsep semiotik.