Lihat ke Halaman Asli

Realibilitas dan Validitas

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Meski validasi atau hasil penelitian bisa berlangsung selama proses penelitian, peneliti tetap harus memfokuskan pembahasannya mengenai validasi ini dengan cara menulis prosedur-prosedur validasi padaa bagian khusus proposal. Peneliti perlu menyampaikan langkah-langkah yang ia ambil umtuk memeriksa akurasi dan kredibilitas hasil penelitiannya.
Dalam penelitian kuallitatif, validitas ini tidak memiliki konotasi yang sama dengan validitas dalam penelitian kualitatif, tidak pula sejajar dengan reabilitas (yang berarti pengujian stabilitas dan konsistensi respon) ataupun dengan generabilitas (yang berarti validitas eksternal atas hasil penelitian yang dapat diterapkan pada setting, orang, atau sampel yang baru dalam penelitian kualitatif).
Tiga bentuk validitas yang harus dicari adalah :
a) Content validity (apakah item-item yang dianalisis benar-benar sesuai konten yang terdapat dalam item-item tersebut?)
b) Predictive validity (apakah skor-skor yang diperoleh sudah memprediksi criteria-kriteria yang diukur?, apakah hasil-hasilnya berkorelasi dengan hasil-hasil yang lain?)
c) Construct validity (apakah item-item yang dianalisis sudah sesuai dengan konstruksi-konstruksi tau konsep-konsep hipotesis?)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline