Lihat ke Halaman Asli

Ilham Paulangi

Peminat masalah budaya, komunikasi, dan demokrasi.

Genderuwo dari Tanah Bugis

Diperbarui: 13 November 2018   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kultur bugis tidak dikenal Genderuwo. Tapi ada satu mahluk mitos yang  sangat populer dari tanah bugis, namanya Nene' Pakande. Sosok mahluk ini juga sangat menakutkan.

Konon nenek pakande adalah sosok yang doyan  menyantap anak kecil, dan punya kemampuan secepat kilat membuat bumi ini kiamat atau menghancurkan bumi.

Inti dari cerita ini, adalah bagaimana menciptakan ketakutan, agar anak-anak tidak berbuat nakal. Anak-anak  mau mendengar, tidak boleh main saat magrib tiba,  keluar malam atau main terlalu jauh dari rumah. Atau apa saja, yang tujuannya untuk membuat anak-anak takut, maka nene'pakande adalah sosok yang digunakan mengancamnya, termasuk misalnya larangan mengucapkan kata-kata kotor.

Banyak versi cerita rakyat tentang nenek pakande. Salah satu versi yang sering diperdengarkan adalah bahwa istana nenek pakande berada di bulan, kebanyakan waktunya digunakan menjahit jala raksasa yang dipersiapkan untuk menjala (menjaring) manusia di bumi.

Diceritakan pula bahwa apabila jala  si nenek telah dikerjakan secara sempurna, maka jala atau jaring raksasa tersebut secara otomatis akan digunakan untuk menjala seluruh ummat manusia di bumi. Konon, saat itulah kiamat di dunia terjadi.

Untuk membuat nene' pakande seolah-olah nyata, maka orang tua mengajak anak-anak melihat bulan purnama. Orang tua memperlihatkan istana nenek pakande, sambil menunjuk siluet warna abu-abu pada permukaan bulan. Konon itu adalah sketsa gambar nene' pakande yang sedang duduk menjahit jala.

Lalu, sang anak, dalam perasaan ketakutan bercampur penasaran bertanya kepada orang tuanya, "kapan jalanya jadi?". Lalu orang tuanya menjawab "kita ndak tahu kapan, bisa saja secara tiba-tiba nak, makanya kalian ndak boleh nakal." Begitu penjelasan orang tua, disertai dengan mimik yang yang agak ngeri, seram, untuk sedikit menambah  rasa takut anak-anak mereka.

Menurut orang tua, untungnya jala yang dibuat si nene' pakande tersebut  belum pernah jadi hingga sekarang, lantaran aksi dari para tikus yang menggagalkan usaha si nenek. Para tikus tak hentinya beraksi menggigit jaring raksasa yang dibuat si nenek jahat itu. Akhirnya usahanya menghancurkan manusia tertunda. Anak-anak pun sedikit lega, mendengar aksi sang tikus.

Alhasil sampai sekarang, percaya atau tidak, alhamdulillah bumi ini belum kiamat, lantaran adanya pertolongan tikus-tikus pengerat, yang memang hobbinya menggigit apa saja. Hahaha, namanya juga cerita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline