Orang-orang Bugis Makassar sangat kaya dengan khazanah kuliner. Selama ini mungkin kita sudah mengenal dan pernah mencicipi sop konro, coto, dan pallubasa. Ketiganya berbahan baku daging sapi.
Apakah anda tahu bahwa banyak pula kuliner Bugis selain itu?
Salah satu yang paling terkenal adalah kapurung. Kapurung serupa dengan makanan pugalu atau begalu. Serupa tapi tak sama.
Kapurung adalah makanan dengan gizi yang relatif lengkap karena mengandung bahan dasar sagu yang ditambahkan berbagai jenis sayuran seperti daun bayam, jantung pisang, kacang panjang, terong bulat dan tomat. Juga bahan seafood seperti udang, ikan teri, dsb. Kemudian ditambahkan berbagai bumbu. Salah satu bumbu khasnya adalah patikala, yang berasa asam.
Makanan Kebersamaan
Pada dasarnya, makanan kapurung adalah makanan kebersamaan. Sejak dulu, orang-orang Bugis utamanya yang bermukim di Luwu, Wajo, Soppeng, Sidrap, dan daerah lainnya, menjadikan acara makan kapurung sebagai acara ngumpul-ngumpul.
Kapurung sebenarnya, dalam konsep berpikir orang Bugis, merupakan konsep sosial budaya. Acara Kapurung adalah alat integrasi sosial, sebagai pemersatu. Saat rindu, saat ingin bersama, saat ingin ngumpul, maka acara makan kapurung menjadi tali perekat untuk menyatukan semuanya.
Kapurung saat ini, sudah dihidangkan dibeberapa restoran di Makassar dan Jakarta. Selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H