Lihat ke Halaman Asli

Srikandi PP Rokan Hilir Ubah Limbah Jadi Rupiah

Diperbarui: 11 Desember 2016   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Srikandi PP Rohil sedang beri pelatihan"][/caption]ROKANHILIR, RIAU - Menyikapi himbauan orang nomor tiga di Pemkab Rokan Hilir terkait defisitnya APBD yang harus mengurangi kegiatan seremonial, namun lebih baik mengedepankan kegiatan yang mendapatkan pengalaman, keterampilan dan bisa menambah penghasilan guna meringankan biaya kebutuhan rumah tangga.

Untuk itu, ketua DPC Srikandi Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Rokan Hilir, Anis Suciati beserta jajaran pengurusnya merubah mindset wanita yang bisa berkarya dan tidak hanya 3Ur alias di dapur, di sumur, dan di kasur saja dan mencoba suatu kegiatan keterampilan dalam membuat aksesoris dan souvenir dari limbah kain menjadi rupiah.

"Hal itu telah kami wujudkan dalam mendukung program Pemkab Rohil, dan mudah-mudahan berkat ketekunan kami ini banyak diminati ibu-ibu dan kaum wanita yang melaksanakan pesta pernikahan untuk hadiah souvenir sebagai ucapan terimakasih," kata Anis di sekretariat MPC PP Rohil di Jalan Lintas Riau-Sumut KM 2 Bagan Batu, kecamatan Bagan Sinembah. Sabtu (10/12/2016) sore.

Kendati demikian, para Srikandi ini menyadari bahwa sebagai ibu rumah tangga juga mempunyai tanggung jawab untuk mengurus keperluan anak-anak dan suami. Meskipun secara keuntungan dari hasil penjualan tidak begitu banyak, tetapi pekerjaan ini digunakan untuk mengisi waktu luang.

Lebih lanjut, Anis mengaku selama ini hasil keterampilan mereka kebanjiran orderan baik lokal maupun luar daerah. Bahkan hingga keluar provinsi Riau. Yakni Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Akibat kebanjiran orderan tersebut, saat ini Srikandi PP Rohil mengajak ibu-ibu rumah tangga yang ingin turut serta dalam keterampilan kerajinan tangan tersebut. "Dengan senang hati kami menerima untuk bergabung dan dalam waktu dekat ini, kami juga akan berdayakan Srikandi PP ditiap kecamatan yang sudah terbentuk Srikandinya untuk berkarya dibidang yang sama," jelas Anis.

Untuk itu, Istri dari pencipta lambang kabupaten Rokan Hilir ini (Syahabul Huda alias Arjuna PS) berharap mendapat perhatian dan dukungan dari pemkab Rohil. "Tentunya agar dapat melaksanakan pelatihan terhadap ibu-ibu dan kaum wanita yang berminat dalam pembuatan aksesoris dan souvenir ini," harapnya.

Untuk bahan baku pembuatan aksesoris tersebut, lanjut Anis, hanya bermodalkan "percaan" sisa kain bekas potongan jahitan baju. Sementara alat pendukung diperlukan seperti, Tembak Lem, Jarum Tangan, Benang Jahit, Kancing Peniti dan pernak-pernik lainnya. "Dan semua bahan ini mudah didapat. Tentunya yang menjadi harapan kami, dengan kegiatan dan hasil karya kami ini dapat berkembang dan bermanfaat," harapnya penuh optimis.

Kendati demikian, mereka menyadari untuk belajar membuat aksesoris dan souvenir ini diperlukan kesabaran, ketekunan, serta waktu. "Tetapi setelah bisa, saya rasa ini bisa menambah penghasilan sebagai ibu rumah tangga," ujarnya mengakhiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline