Lihat ke Halaman Asli

BBM Subsidi Perlahan Ditarik dari Peredaran, Ini Indikasinya

Diperbarui: 5 Desember 2016   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://roemahimpian.wordpress.com

Trik Pemerintah Republik Indonesia kali ini sepertinya berhasil membungkam rakyat terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, khususnya jenis Premium atau Bensin. Meski secara realitas harga premium tidak dinaikkan karena harga minyak dunia mengalami penurunan, namun muncullah produk baru yang bernama "Pertalite" dengan berganti warna dan oktan yang lebih tinggi. Tentunya harga jual lebih mahal.

Beberapa waktu yang lalu, penulis sempat membaca berita diharian lokal tentang keluhan pengusaha SPBU terkait menurunnya omset penjualan BBM jenis Premium. Hanya karena premium tidak bisa dijual kepada pembeli dengan menggunakan jerigen dan hanya jenis Pertalite yang diperbolehkan.

Sebenarnya, jauh sebelum ketentuan menjual premium yang dimaksud pengusaha SPBU tersebut, yang mengisi Premium menggunakan jerigen memang tidak diperbolehkan. Tapi anehnya, kenapa baru kali ini ia mengeluhkan hal tersebut.

Tentu saja, yang menjadi pertanyaan nya adalah, kenapa baru sekarang pihak SPBU secara tegas menolak mengisi Premium dengan menggunakan jerigen?

Menurut hemat penulis, tentu saja hal itu (baca, ketentuan) dibesar-besarkan supaya BBM jenis Premium perlahan akan dihapus. Hal itu juga terlihat dari pantauan penulis di salah satu SPBU yang tidak jauh dari rumah penulis. Pompa yang biasanya menjual premium, kini menjadi Pertalite.

Iseng-iseng penulis tanya-tanya sama operator saat mengisi Bensin, kenapa pompa yang di sudut SPBU tersebut beralih menjadi Pertalite. Operator tersebut pun menjawab bahwa bensin akan dihapus. "Bakal gak ada lagi bensin untuk kedepannya," jelasnya.

Kini, di SPBU tersebut hanya bersisa 1 pompa premium saja. Sementara, Pertalite semakin ditambah jumlahnya dengan cara mengganti pompa bensin.

Sudahkah anda pantau SPBU terdekat? Atau jangan-jangan malah premium sudah tidak ada sama sekali.

Salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline