Lihat ke Halaman Asli

ERNIH

Bidan

Penyebab Diare pada Anak-Anak

Diperbarui: 19 Mei 2023   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kasus diare pada anak-anak memang sering terjadi. Diare merupakan salah satu penyakit yang perlu perhatian khusus. Jika diabaikan sangat fatal resiko nya, salah satu nya anak dapat mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Lalu apa penyebab diare pada anak -anak?

Apa itu diare

Diare merupakan frekuensi buang air besar tidak seperti biasanya yaitu lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi tinja menjadi cair. Selama terjadi diare, tubuh akan lebih cepat kehilangan cairan dan elektrolit. Pada kasus diare ringan, penyerapan cairan dan elektrolit oleh usus belum terganggu sehingga upaya menggantikan cairan yang hilang dapat diatasi agar tidak dehidrasi. Namun pada kasus diare yang berat, usus akan kehilangan kemampuan menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan sehingga perlu penanganan cepat dan tepat agar dehidrasi pada anak tidak bertambah parah.

Penyebab diare pada anak

Penyebab diare pada anak dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:

  • Diare karena infeksi di sebabkan oleh virus seperti rotavirus, bakteri seperti salmonella, dan parasit. Penyebab diare pada anak paling sering disebabkan oleh virus sekitar 60-70%,  infeksi bakteri sekitar 10-20 %, dan disebabkan oleh parasit sekitar 10%.
  • Diare karena non infeksi disebabkan oleh kelainan usus bahkan alergi terhadap makanan tertentu.

Gejala diare

  • Buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi tinja menjadi cair
  • Bisa disertai muntah
  • Sakit perut
  • Demam

Komplikasi diare

Dehidrasi adalah salah satu komplikasi diare yang paling mengkhawatirkan pada anak-anak. Diare ringan biasanya tidak menyebabkan kehilangan cairan yang terlalu berat, namun pada diare sedang atau berat kehilangan cairan yang banyak dapat terjadi. Dehidrasi berat dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak bahkan kematian.

Adapun tanda-tanda dehidrasi

  • Mulut kering
  • Warna urin kuning pekat, atau jumlah urin sangat sedikit atau tidak ada urin
  • Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis
  • Kulit dingin
  • Mata cekung
  • Ubun-ubun pada bayi menjadi cekung
  • Tubuh menjadi lemas
  • Tampak mengantuk terus menerus

Tingkatan Dehidrasi saat terjadi diare pada anak

Ada 3 derajat atau tingkatan dehidrasi diare yang perlu bundaketahui;

  1. Diare Tanpa Dehidrasi. Ciri-ciri nya anak tetap aktif, memiliki keinginan untuk minum seperti biasa, mata tidak cekung dan saat dilakukan turgor kulit dengan cara mencubit pada kulit perut secara ringan lalu melepaskannya dan membiarkannya kembali, turgor kulit kembali dengan segera. Namun anak akan kehilangan cairan kurang dari 5% dari berat badan nya.
  2. Diare Dehidrasi Ringan/Sedang, biasanya anak mengalami gelisah atau rewel, mata cekung, rasa haus meningkat, saat kulit perut anak dicubit, kembali lambat dan kehilangan cairan sekitar 5-10% dari berat badan.
  3. Diare Dehidrasi Berat, ditandai dengan lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, saat kulit perut anak di cubit kembali sangat lambat lebih dari  2 detik, dan kehilangan cairan lebih dari 10% dari berat badan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline