Lihat ke Halaman Asli

Misteri Kehadiran Manusia

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia adalah primat. Kerabat kita yang terdekat adalah kera besar, simpanse, dan gorilla, yang memiliki susunan kimia jasmani yang benar-benar identic dengan manusia. Evolusi garis keturunan manusia-hominid-relatif belum lama berpisah dari garis keturunn kea besar Afrika (simanse dan gorilla). Kita dank era besar Afrika mempunyai nenek moyang yang sama yang merupakan hasil evolusi kera besar pada zaman Miosin, di daerah hutan tropis yang pada waktu itu masih sangat lebat. Kemungkinan besar nenek moyang manusia (dan mungkin juga nenek moyang simpanse dan gorilla), pada akhir Miosin-awal Pliosin (15 sampai 10 juta tahun yang silam) adalah kera besar yang digolongkan sebagai Ramaphitecus (Simon 1977).

Hominid mulai dikenal berdasarkan beberapa penemuan fosil yang tidak lengkap, diperkirakan berasal dari kurun waktu 5,5 sampai 4 tahun yang lalu, dan berdasarkan penemuan yang agak banyak dalam kurun waktu 4 sampai 3 juta tahun yang lalu. Populasi hominid tertua yang sudah diketahui ini adalah Australopithecine. Australopithecine awal berukuran keci (30-50 kg), berjalan tegak, dan struktur tubuhnya relative menyerupai manusia. Akan tetapi rahang dan struktur wajahnya masih kasar dan lebih mirip kera ketimbang manusia, rongga otak agak rendah dan relative kecil (separuh dari besar otak manusia modern).

Homo Erectus

Jenis ini, mempunyai tubuh yang secara anatomi hamper tidak bisa dibedakan dari Homo apiens modern, walaupun tulang dan ototnya besar dan kuat. Dari bagian leher ke atas, Homo erectus walaupun jelas tergolong manusia, menunjukkan tanda-tanda yang dimiliki nenek moyang hominid, dahi pendek dan miring, alis lebat dan tebal, rahang dan gigi yang besar Lebih dari kurun waktu sejuta tahun, Homo erectus berevolusi secara berangsur-angsur kea rah Homo sapiens dalam bentuk tengkorak dan ukuran otak yang semakin besar, yang bergerak mendekati ukuran otak manusia modern.

Manusia Neanderthal

Homo sapiens muncul secara jelas dengan hadirnya manusia Neanderthal, sekitar 100.000 tahun yang lalu. Manusia Neanderthal adalah manusia purba “penghuni gua”. Sebagai Homo sapiens yang tersebar luas, manusia Nearderthal ditandai oleh otak yang besar, seukuran otak manusia modern, tetapi rahangnya masih besar, wajahnya menjorok kedepan, keningnya tebal, dan dahinya landai.

Munculnya Manusia Modern

Kehadiran manusia modern di seluruh dunia ini melahirkan pertanyaan-pertanyaan penting yang belum terjawab. Apakah proses yang sam juga berlangsung di Afrika dan Erasia? Jika demikian, tekana-tekanan apa yang mendorong populasi ini kea rah yang benarbenar modern? Apakah manusia Neanderthal eropa berada pada garis keturunan kita atau tidak, perubahan kea rah bentuk-bentuk anatomi modern tampak telah berlangsung di banyak tempat di benua Erasia dan Afrika. Apakah evolusi penuh kesanggupan berbahasa kemajuan teknologi-kultural merupakan factor-faktor penentu, belum jelas. Misteri kehadiran manusia modern, seutuhnya, dalam kurun waktu yang singkat dan mencangkup daerah-daerah yang terbentang luas di muka bumi, masih belum diketahui secara tuntas.

Referensi:

Roger M. Keesing, Samuel Gunawan hal.13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline