Musik telah menjadi salah satu pemasukan terbesar di industri hiburan. Hal tersebut telah menciptakan banyak lapangan pekerjaan, oleh karenanya menghasilkan uang yang cukup besar. Karena industri musik selalu berkembang dan trennya terus berubah, ada pertumbuhan yang tiba-tiba dalam jumlah penonton Electronic Dance Music selama beberapa tahun terakhir. Pada sebuah wawancara dengan Jim Morrison pada tahun 1996, Morrison telah memprediksi masa depan generasi musik yang sangat bergantung terhadap elektronik. Pernyataan itu merepresentasikan evolusi gaya musik electronic ini dari kacamata industri musik, mengubahnya menjadi pembahasan yang cukup terkenal seputar ketertarikan masyarakat beberapa dekade (Weidman, 2011).
Awal tahun 1960-an, Eropa menjadi wadah besar terhadap perkembangan electronic music sebab banyaknya studio yang dikhususkan untuk produksi bergenre electronic. Terdapat beberapa studio rekaman musik bergenre electronic yang membawakan nama Belanda mendunia di industri musik, contohnya Philips Physics Laboratory atau dengan nama lain Natlab (Natuurkundig Laboratorium) di Eindhoven. Studio Philips merupakan studio terkenal pada masanya, telah berdiri dari tahun 1914 hingga tahun 2000 disebabkan adanya krisis bahan bakar dan dialihfungsikan menjadi High Tech Campus Eindhoven yang kemudian pada 2012 dijual oleh pihak Philips kepada Ramphastos Investments. Hal ini menjadi bukti bahwa Belanda memiliki peran penting dalam pengembangan musik house, techno dan dance, yang saat ini merupakan produk ekspor budaya yang signifikan (van Bergen 2013).
Dick Raaijmakers, lahir pada tanggal 1 September 1930 di kota Maastricht, Belanda dan berpulang pada tanggal 4 September tahun 2013 merupakan seorang seniman, penyusun musik, dan produsen teater yang memiliki peran penting dalam perkembangan Electronic Dance Music di Belanda yang kini mendunia. Dimulai pada tahun 1954 saat ia mempelajari piano di Royal Conservatory Den Haag. Pada tahun 1956, Raaijmakers menjalani riset tentang penyusunan musik elektrik di Philips Physics Laboratory Eindhoven. Selama bekerja di Philips, Raaijmakers memberikan kontribusinya yang kini melegenda pada dunia musik elektronik di Philips Natuurkundig Laboratorium, yang juga disebut sebagai NatLab. Dari tahun 1956 hingga 1960, Dick Raaijmakers dipekerjakan sebagai asisten di departemen akustik Laboratorium Fisika Philips di Eindhoven. Di sana ia akhirnya bekerja di bidang musik elektronik, membantu orang lain termasuk Henk Badings, Ton de Leeuw, Tom Dissevelt, Rudolf Escher, dan Prof. A. D. Fokker.
Raaijmakers menjadi salah satu tokoh penting dalam perkembangan musik elektronik dan juga berkontribusi dalam membentuk pemahaman tentang genre musik tersebut sebagai bentuk seni yang sah dan diakui. Dengan karya-karyanya yang mencampurkan teknologi dengan eksperimen musikal, Raaijmakers membantu meletakkan dasar untuk banyak komposer dan produser musik elektronik yang datang setelahnya.
Kini, Electronic Dance Music telah menjadi salah satu pusat genre musik yang digemari dunia. Istilah umum untuk berbagai macam gaya musik yang muncul pada pertengahan tahun 1980-an. Alih-alih menunjuk pada satu genre, kini, electronic dance music (EDM) mencakup berbagai gaya mulai dari musik ambient tanpa ketukan hingga hardcore dengan 200 ketukan per menit, dengan house music, techno, drum dan bass, dubstep, dan trance di antara contoh-contoh yang paling terkenal.
Jika dilihat secara keseluruhan, Electronic Dance Music dibagi menjadi beberapa ciri khas. Musik elektronik ini ditandai dengan suara dan nada yang sengaja dibuat anorganik, yang sering kali dihasilkan oleh peralatan elektronik di awal tahun 1980-an-seperti synthesizer bass dan drum elektrik. Instrumentasi dan lantunan nada langsung sering ditampilkan, namun biasanya sebagai hiasan dan bukan hidangan utama. Fokus terpenting adalah musik diciptakan khusus untuk fungsi untuk mengiringi tarian sepanjang malam. Oleh karena itu, penekanan yang kuat pada ritme dalam Electronic Dance Music adalah hal yang umum pada sebagian besar gaya EDM, sementara musik ambient, yang tidak terlalu fokus pada mempertahankan irama. Selain itu, rekaman EDM diproduksi terutama untuk diputar di klub dansa oleh para Disc Jockey (DJ), dalam campuran dengan rekaman lain dengan jenis yang sama, bukan untuk didengarkan oleh pendengar rumahan-meskipun banyak lagu yang telah menyeberang ke pendengar musik pop. Seniman musik EDM atau biasa disebut sebagai Disk Jockey ternama asal Belanda yaitu Tiesto, Martin Garrix, Mr. Belt & Wezol, Armin van Buuren, Afrojack dan Yellow Claw dan beberapa DJ ternama lainnya yang berhasil memproduksi banyak lagu bergenre EDM mendunia di awal abad ke-21 ini.
Industri musik, khususnya Electronic Dance Music (EDM), telah berkembang menjadi salah satu sektor terbesar dalam industri hiburan global, menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan menghasilkan pendapatan yang sangat signifikan. Seiring dengan perkembangan tren musik yang terus berubah, EDM mengalami lonjakan popularitas, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Prediksi Jim Morrison pada 1996 mengenai masa depan musik yang bergantung pada cara musik dikonsumsi dan diproduksi, serta evolusi gaya musik elektronik yang semakin mendominasi industri musik dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H