Virus Covid-19 kini telah menyebar keseluruh dunia. Virus ini bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, yang menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus disease 2019 atau yang disebut juga dengan COVID-19. World Health Organization (WHO) pun juga sudah menetapkan pandemi COVID-19 sejak 11 Maret 2020 yang lalu. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan terjadinya perubahan besar di hampir semua aspek kehidupan, terutama pada aspek sistem pendidikan.adanya perubahan dalam sistem pendidikan, meenyebabkam adanya kesulitan bagi siswa untuk menerima materi, terutama siswa di tingkat SD dan TK, karena pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau dilakukan secara online, yang pelaksanaannya tidak lepas dari penggunaan informasi teknologi.
Dalam upaya untuk membuat pembelajaran daring menjadi sama efektifnya dengan pembelajaran konvensional, Universitas Aisyiyah Yogayakarta menggunakan media sosial sebagai media edukasi dan pembelajaran bagi mahasiswa. Media sosial harus dimanfaatkan secara efektif untuk mendukung keberlangsungan pembelajaran selama masa pendemi. Dalam pembelajaran jarak jauh atau online Universitas Aisyiyah Yogayakarta menggunakan beberapa aplikasi media sosia sebagai media pembelajaran berupa zoom meeting, google meet, whatsapp serta lensa unisa sebagai sarana pembelajaran dan pengumpulan tugas.
Tak jarang pula Universitas Aisyiyah Yogayakarta menggunakan media sosial seperti instagram, youtube dan facebook sebagai media untuk mengupload tugas yang berhubungan dengan pemberian edukasi. Dalam hal ini, secara tak langsung mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta dapat memberikan edukasi dan juga dapat meberikan manfaat bagi orang lain. . Upaya yang dapat dilakukan Universitas Aisyiyah Yogayakarta untuk mencapai pembelajaran online yang efektif, adalah melakukan perencanaan pembelajaran terlebih dahulu, di mana dalam perencanaan itu harus disesuaikan dengan pembelajaran online. Universitas Aisyiyah Yogayakarta menerapkan model pembelajaran Hybrid Learning, Yaitu mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dan online untuk saling menutupi kelemahan dari masing- masing model pembelajaran.
Model Hybrid Learning adalah pembelajaran dimana dosen memberikan tugas dan materi secara daring dengan menggunakan aplikasi-aplikasi sebagai sarana pembelajaran. Adapun pembelajaran model hybrid ini, dosen telah merancang materi materi yang bisa di jelaskan secara daring dan apabila ada materi yang memang harus di lakukan secara langsung di kampus (praktek), maka mahasiswa akan melakukan praktek secara langsung di kampus. Namun, di peruntukkan bagi mahasiswa yang akan melakukan praktek di kampus. Mahasiswa juga harus memenuhi syarat, yaitu harus di vaksin terlebih dahulu dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H