Lihat ke Halaman Asli

Catatan tentang "Amburegul Emeseyu Bahrelway": Yuk Terus Belajar Bahasa Inggris!

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14082384802003223637

Beberapa minggu terakhir, jagat social media kita dihebohkan dengan amburegul bahereway. Apa itu?

Lihat saja screenshot ini:

Ini tersangkanya, video iklan pasta gigi Close Up dengan soundtrack berjudul Titanium oleh David Guetta.

--

Jujur, memang lucu sih, menertawakan orang yang tidak punya kemampuan listening bahasa Inggris yang dengan polosnya bertanya seperti itu.

Tapi tahu tidak, sebenarnya dengan menertawakan dia (entah siapa dia) kita juga menertawakan diri kita sendiri. Suka tidak suka. Menertawakan bangsa Indonesia yang memang kemampuan bahasa Inggrisnya masih harus diasah lagi. Berdasarkan English Proficiency Index dari English First, Indonesia menempati peringkat 25, masuk kategori moderate proficiency alias pas-pasan. Nggak bego-bego amat, tapi juga tidak bisa dibilang lancar.

Siapa tahu, kita menertawakan seseorang yang punya semangat keras untuk belajar bahasa Inggris? Dan ada kemungkinan yang kita tertawakan ramai-ramai karena sudah berani bertanya seperti itu adalah pelajar SD? Berkaca pada diri sendiri, rasanya di usia SD saya memang belum punya kemampuan berbahasa Inggris, boro-boro mendengar lirik lagu berbahasa Inggris dengan baik.

Walaupun pelajaran bahasa Inggris ada sejak SD sampai SMA, tapi apa itu secara signifikan membuat kita bisa cas-cis-cus membaca, mendengar, dan berbicara dalam bahasa Inggris? Saya sih bisa bilang tidak.

Banyak orang dewasa yang tidak PD berbahasa Inggris. Ada yang takut membaca teks atau artikel berbahasa Inggris, sehingga harus menggunakan Google Translate. Lebih-lebih mendengar lagu bahasa Inggris, lebih-lebih lagi harus mengobrol dengan orang bule.

Kalau saya sendiri, alhamdulillah, sekarang saya bisa bilang saya lancar berbahasa Inggris, setelah melewati tahun demi tahun belajar bahasa Inggris secara otodidak. Tidak benar-benar sempurna tentu saja. Saya tidak hafal isi kamus Inggris-Indonesia, saya yakin grammar saya pun masih tidak sempurna. Tapi setidaknya saya percaya diri untuk menulis profil dan CV dalam bahasa Inggris, melahap bacaan berbahasa Inggris, menulis email dalam bahasa Inggris, mendengarkan materi presentasi/training berbahasa Inggris, hingga berbincang-bincang dengan orang asing dalam bahasa Inggris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline