Lihat ke Halaman Asli

Eiichiro Oda: Eksplorasi Sosiologis dalam Karya Seni Manganya

Diperbarui: 17 Desember 2023   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez


Eiichiro Oda, seorang maestro di dunia manga yang dikenal lewat karya epiknya, "One Piece," telah meraih pengakuan global atas bakat kreatifnya. Namun, melalui lensa sosiologis, kita dapat mengeksplorasi aspek-aspek masyarakat yang tercermin dalam narasinya.

1. Pembentukan Identitas dan Kelompok Sosial:
   Oda menggambarkan beragam karakter dengan latar belakang yang kaya, mewakili keanekaragaman masyarakat. Dalam perjalanan Luffy, sang protagonis, kita menyaksikan proses identitas individu dan pembentukan kelompok sosial yang kuat.

2. Kesenjangan Sosial:
   Dalam dunia "One Piece," Oda menyelipkan kritik sosial melalui pemberian kuasa, harta, dan status kepada kelompok tertentu. Ini menciptakan kesenjangan sosial yang mencerminkan realitas di masyarakat nyata.

3. Politik dan Kekuasaan:
   Oda mempertanyakan konsep politik dan kekuasaan melalui pemerintahan yang kompleks dan beragam di dunianya. Konflik politik dan pertarungan kekuasaan menjadi tema sentral yang mencerminkan tantangan sosial.

4. Hubungan Antarbudaya:
   Melalui pertemuan antarbudaya di dunia fiksi "One Piece," Oda mengeksplorasi dinamika hubungan antara kelompok dengan nilai dan norma yang berbeda, menyoroti pentingnya dialog dan pengertian.

5. Perlawanan terhadap Ketidakadilan:
   Oda menanamkan semangat perlawanan terhadap ketidakadilan melalui karakter-karakternya yang berjuang melawan sistem yang korup. Ini mencerminkan aspirasi untuk keadilan sosial di dunia nyata.

Kesimpulannya, Eiichiro Oda, tanpa disadari telah menciptakan karya seni yang bukan hanya memikat secara naratif tetapi juga menggambarkan cerminan masyarakat kita. Melalui "One Piece," ia membuka jendela ke kompleksitas sosiologis, mengajak pembaca untuk merenung tentang struktur sosial, konflik, dan perubahan. Karyanya menjadi lebih dari sekadar hiburan; ia adalah cermin sosial yang memantulkan dinamika dan kompleksitas dunia di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline