Lihat ke Halaman Asli

Ilma Junita

Pendidik

Rindu Sang Veteran

Diperbarui: 10 Agustus 2019   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sudah berulangkali ia berusaha menyimpan kenangan
Wajah dipenuhi bait-bait doa masih saja bermain di pelupuk mata
Seperti enggan beranjak dari memori, tak ingin menjadi yang dilupakan

Seragam penuh kebanggaan masih terpajang di dinding yang sudah tua, sama seperti usianya
Setiap hari seragam itu selalu ia pandang
Bukan. Bukan semata-mata hanya memandang seragam. Namun kenangan. Perjuangan.

Matanya yang sudah sayu kadang tampak berkaca-kaca
Hatinya masih teringat saat dulu
Saat wajah itu masih tersenyum menenami sepinya.
Perempuan yang fotonya dipajang berdampingan dengan seragam kebanggaan.

Sudah berulangkali ia berusaha menyimpan kenangan
Wajah dipenuhi bait-bait doa itu masih saja bermain di pelupuk mata
Membuatnya rindu. Sungguh-sungguh rindu. Ingin rasanya segera bertemu.

Seseorang yang pernah mendampingi dikala darah perjuangan membasahi kulit
Kini hanya tersisa gambarnya saja
Senyum yang menyayat qalbu karena rindu. Sungguh-sungguh rindu. Ingin rasanya segera bertemu.

Menatap foto hitam putih itu sudah menjadi kebiasaannya
Meski sudah renta dengan kaki yang sudah tak segagah dulu saat berpijak
Namun terasa tetap kokoh manakala berdiri dihadapan foto sang istri tercinta
Hanya itu kini miliknya
Harta dari segala harta.

Kita doakan keberkahan selalu diberikan bagi para veteran  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline