Mahasiswa Angkatan 2019 dari Universitas Pendidikan Indonesia dimulai pada tanggal 10 Juli 2022 sampai dengan 10 Agustus 2022 tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dari program studi tertentu dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan KKN Tematik 2022 di UPI sendiri masih bersifat hybrid dimana kegiatannya berlangsung secara online dan offline dengan bertempat di daerah setingkat desa. Tema dari KKN UPI 2022 ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang disusun oleh PBB yaitu SDGs yang memiliki 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur.
Berdasarkan beberapa tujuan tersebut, penulis mendapatkan kelompok yang bertemakan desa peduli pendidikan. Adapun lokasi yang tepat untuk tema desa peduli pendidikan adalah RW 10 Kelurahan Cibeunying. Lokasi KKN dari kelompok 102 ini merupakan lokasi yang disarankan langsung oleh Lurah Cibeunying yaitu Pak Asep Rahayu sebagai hasil dari wawancara dan observasi. Beberapa titik yang akan dijadikan kegiatan KKN adalah Aula Kelurahan, Masjid Jami Al-Amin RW 10, Mushola Miftahul Jannah di RW 10, dan Lapangan RT 01 RW 10 di Kelurahan Cibeunying. RW 10 di Kelurahan Cibeunying merupakan wilayah yang paling padat penduduk apabila dibandingkan dengan RW lainnya karena memiliki 10 RT. Dari tingkat penduduk yang padat tersebut, maka tidak akan terlepas dari permasalahan sosial termasuk permasalahan mengenai pendidikan.
Salah satu permasalahan mengenai pendidikan tersebut yaitu mengenai status ekonomi masyarakat kalangan menengah kebawah yang membuat tingkat pendidikan masyarakat menjadi rendah karena rata-rata masyarakatnya hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan pokok sehingga kurang menitikberatkan pada penerapan adab anak-anak dikehidupan sehari-harinya. Dengan adanya permasalahan tersebut maka penulis bersama dengan anggota lainnya di kelompok 102 KKN UPI 2022 membentuk beberapa program yaitu: (1) sosialisasi berbentuk seminar dengan tema pentingnya pendidikan sepanjang hayat; (2) lomba olahraga dan lomba keislaman dalam rangka memperingati tahun baru islam; (3) pelatihan bahasa inggris; (4) pembuatan pojok baca; (5) pengurusan data KIP di Kelurahan; dan (6) pembelajaran mengenai adab untuk anak SD. Program yang akan menjadi fokus utama dari artikel ini adalah mengenai pembelajaran mengenai adab untuk anak SD. Program ini memiliki tujuan yang sejalan dengan teori reinforcement menurut Skinner yang menyatakan bahwa penguatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Penguatan disini diartikan suatu yang mengakibatkan meningkatnya kemungkinan suatu respon dan lebih mengarah kepada hal-hal yang sifatnya diamati dan diukur.
Program ini dilaksanakan oleh 10 dari 27 anggota kelompok 102 dan berlangsung selama kurang lebih 2 minggu sejak tanggal 25 Juli 2022 sampai dengan 5 Agustus 2022. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah kami lakukan di Masjid Jami Al-Amin RW 10 Kelurahan Cibeunying, anak-anak yang sudah menginjak bangku sekolah dasar (SD) sangat memerlukan penguatan karakter yang baik dari seseorang yang lebih tua dari mereka. Untuk itu dalam praktiknya, kegiatan pembelajaran mengenai adab untuk anak SD tersebut mengadopsi beberapa prinsip teori belajar reinforcement menurut Skinner baik yang berupa pujian, dorongan ataupun penghargaan untuk mengontrol dan memotivasi tingkah laku anak dalam proses belajar mengajar.
Salah satu pembelajaran mengenai adab yang akan penulis bahas adalah adab mengenai pemeliharaan terhadap lingkungan. Materi dari pembelajarannya yaitu mengenai: (1) pentingnya membuang sampah pada tempatnya; (2) pentingnya menanam pepohonan dan tidak mencabut pohon sembarangan; dan (3) pentingnya menghemat listrik dan air. Beberapa materi tersebut sangat penting untuk ditanamkan sebagai prinsip kepada anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan mengingat di kehidupannya sehari-hari mereka masih sering membuang sampah sembarangan, merusak tanaman, ataupun menghambur-hamburkan air ketika mereka hendak berwudhu. Pembelajaran mengenai hal ini belum mereka terima sebelumnya karena keterbatasan dari pengajar di Masjid Jami Al-Amin sendiri yang hanya seorang diri yaitu Bu Lina selaku istri dari Ketua DKM di Masjid tersebut.
Maka dari itu, dari kegiatan yang berlangsung selama 2 minggu tersebut, penulis dan anggota kelompok lainnya sangat bersyukur melihat hasil dari pembelajaran mengenai adab dapat berjalan sesuai dengen tujuan awal dimana perilaku sosial dari anak-anak menjadi lebih baik dari sebelumnya, seperti misalnya mereka yang tidak lagi membuang sampah sembarangan, dapat menghemat air ketika berwudhu, membiarkan lingkungan tetap asri, dan sebagainya. Penulis berharap pengaruh tersebut dapat berjalan secara terus-menerus dan dijadikan sebagai kebiasaan positif yang dapat mereka sebarkan tidak hanya untuk diri mereka sendiri. Dengan begitu dari adanya kegiatan KKN ini, pada akhirnya memberikan manfaat dimana beberapa masalah pendidikan sebelumnya dapat diatasi.
- Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir atau laporan dari mata kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata).
- Dosen Pengampu: Yosep Hernawan, S.T., M.M.
- Penulis : Ilma Kesumaningsih (1900657) - Pendidikan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H