Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati dan menghargai pemimpinnya, jika sudah melenceng dengan hal itu maka bangsa itu bukan lagi bangsa besar melainkan bangsa yang krisis identitas. tulisan ini sebuah refleksi dari satu tahun pasca pesta demokrasi yang dimenangkan oleh SBY, setahun jalannya pemerintahannya sampai saat ini belum ada signifikan dalam visi kebangsaaan. bukan hanya itu kemalaratan dan kemiskinan yang menjadi barang jualan politik belum nampak. inilah realitas sosial yang perlu untuk di follow upi oleh generasi pembaharu. kemiskinan telah menjadi trend kita di Indonesia, kemiskinan ini kemudian menjadikan sikap-sikap rakyat Indonesia krisis legitimasi terhadap pemimpinnya. kemarin 19 oktober 2010 SBY berkunjung ke Makassar, disambut dengan kerikil-kerikil dan potongan kayu dan bambu. sunggguh telah memprihatinkan dan mencoreng nama besar negara kita, karena seorang presiden disambut sperti itu. setahu saya seorang presiden itu jika datang berkunjung disambut dengan bunga dan puji-pujian oelh rakyatnya, tapi SBY seorang presiden RI ini tidak. pertanyaan di benak saya, apakah Rakyat Indonesia telah muak dengan dengan gaya melankolis sosok presiden kita,??? atau kah SBY saat ini mandul dalam pemerintahannya?? what ever kawan..... peringatan satu tahun pemerintahan SBY di setiap daerah terdengar teriakan-teriakan kekecewaan, jika pemimpin sudah mengecawakan rakyatnya, apa yang sebaiknya ia lakukan. mesti di pahami bahwa dalam setiap acara seremonial, dies natalis, aniversary, milad, ulang tahun atau apa pun bahasanya, pastilah disambut dengan meriah dan doa-doa jiga syukuran, namun keanehan dalam bangsa kita peringatan satu tahun pemerintahan SBY itu tidak demikian. ini karena bukti loyalitas SBY terhadap kemiskinan sudah di abaikan. SBY telah mengabaikan kemiskinan, sehingga kemiskinan menjadikan sebuah penyakit sosial yang kemudian menciptakan penyaki-penyakit baru terhadap negaranya, sebut saja Perampokan CMB NIAGA di medan didasari apa, Pencurian UBi kayu yang dilakukan nenek itu didasari apa, anak jalanan banyak berkeliaran di trotoar itu karena apa, lebih parah lagi pengangguran berprestasi ikut juga menjadi efeknya. SBY menurut saya telah gagal dalam menakhodai Indonesia, karena pertumbuhan ekonomi sampai saat ini belum dirasakan oleh rakyat seluruhnya, walau pun secara statistik SBY sering membahasakan laju pertumbuhan ekonomi perkapita itu naik, pertanyaannya itu data dari mana??? mungkin saja pertumbuhan ekonomi yang dimaksud bukan pendapatan perkapita negara melainkan pendapatan keluarganya...hahahaha.....maaf. ini hanyalah sebuah goresan pemikiran untuk merefleksikan satu tahun pemerintahan, jika ada yang salah, mohon di benarkan........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H