Lihat ke Halaman Asli

Ilham Yanuar

Perawat, Terapis Komplementer

Terapi Bekam Komplementer

Diperbarui: 14 Agustus 2023   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bekam adalah suatu metode pengobatan tradisional yang melibatkan pemasangan kendi atau cangkir vakum pada kulit untuk mengeluarkan darah dari tubuh. Metode ini telah digunakan dalam berbagai budaya selama ribuan tahun sebagai cara untuk mengobati berbagai penyakit atau gangguan kesehatan. Bekam sering kali dianggap sebagai terapi alternatif atau komplementer.

Proses bekam melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Pemilihan titik: Ahli bekam akan menentukan titik-titik di kulit tempat kendi atau cangkir akan ditempatkan. Pemilihan titik ini berdasarkan pada diagnosis dan tujuan pengobatan tertentu.

2. Pengeluaran udara: Udara dihisap keluar dari dalam kendi atau cangkir untuk menciptakan tekanan vakum. Ini menyebabkan kulit dan jaringan di bawahnya tertarik ke dalam cangkir.

3. Pengeluaran darah: Penempatan cangkir vakum ini pada kulit dapat menyebabkan peredaran darah terkunci dan menyebabkan perdarahan lokal di bawah kulit. Ini dianggap sebagai cara untuk "mengeluarkan" penyakit atau masalah kesehatan melalui darah yang dikeluarkan.

Bekam telah digunakan untuk berbagai kondisi, termasuk nyeri otot, masalah pernapasan, gangguan pencernaan, dan bahkan tujuan relaksasi. Namun, efektivitas dan keamanan metode ini masih menjadi topik diskusi dalam komunitas medis. Ada pendapat yang beragam tentang manfaat kesehatan dan risiko potensial dari bekam.

Penting untuk dicatat bahwa sebelum mencoba metode pengobatan apa pun, terutama yang melibatkan intervensi fisik seperti bekam, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis terlatih. Mereka dapat memberikan informasi yang tepat tentang manfaat, risiko, dan apakah metode tersebut cocok untuk kondisi kesehatan Anda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline