Lihat ke Halaman Asli

Harga Kuantitas Desa dan Kota Barang

Diperbarui: 14 Juli 2023   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertukaran  uang di indonesia sangat luas dan sekuler beberapa pulau dan provinsi di seluruh indonesia  mengalami tingkat barang dengan kebutuhan sehari hari. pemberdaya ekonomi mengalami tingkat yang baik namun jika di lihat dengan tahun mengalami kelonjakan harga maupun kuantitas yang ada di desa dan kota. haraga sayuran yang  di tanam di ladang, kesibukan para petani dengan mengurus dengan kompetitor saat masuk di perkotaaan. semisal di suatu desa plosok petani desa menanam terong namun ketika jual belikan dengan haraga yang tidak sesuai 60.000 perkarung dengan banyakanya terong berada di kantong, sesuai penjual membeli dengan harga yang sangat kurang. pengelolaan dari penjual beli dan dijual belikan. komsumsi yang  berada  di perkotaan membutuhakan konsumsi sayuran segar dengan membeli dengan harga yang berbeda mengenai harga terong sesuai 120.000 perkarung itu membuat sesuatu yang  berbeda  di kota. apa lagi ketika masuk di super market berubah harga naik drastis.

pembagian  daya komsumsi perkota dan desa sangat membutuhkan kebutuhan pokok  yang berbeda dengan harga maupun dalam kuantitas yang positif. terutama kuantitas  perbedaan tersebut selalu di pertanyaakan pada berdiskusi mengenai ekonomi yang ada di negara Indonesia. secara culture pemikiran suatu desa dan kota tidak bisa dipadukan dengan hal sesama, namun  penguatan dalam berdiskusi dengan kuantitas harga sangat baik dan menemukan masalah yang komsumtif. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline