Lihat ke Halaman Asli

ILHAM SUMARGA

Buruh Pendidik

Puisi | Ibu, Anakmu Bukan Anak Durhaka

Diperbarui: 22 Desember 2019   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu tua masih berkeja, pikul kayu | sumber: jelujur.com

Selamat Hari Ibu, Teruntuk Ibu-Ibu Milenial Indonesia. Semoga kalian kuat, sehat, dan damai sejahterah dengan lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Hari ini, adalah hari bersejarah buat kaum wanita, ya, ibu Indonesia. Tak pernah bisa dibalas dengan harta, tak bisa pula dibalas dengan kata. Memang sejatinya, ibu adalah pemberi.

Selalu aku berpikir, ingin kembali menjadi kecil. Setiap ingat akan hari ibu, rasa-rasanya tidak ada pengorbanan terindah dari seorang anaknya untuk ibunya.

Memang, waktu tidak bisa diputar, dan diulang-ulang kembali. Namun, rasa-rasanya, aku masih belum mampu memberikan apa yang seharusnya diberikan. Pembalasan apa yang harusnya aku balaskan.

Aku bukan anak durhaka. Ibu, maaf! Itu kata yang pertama kali kusampaikan di hari ini. Bukan untuk kesalahan-kesalahanku, namun, untuk segalanya.

Harapan tak mungkin ada, jika tanpamu perjuanganmu selama 9 bulan, saat aku berada dikandungan.

Kadang aku menyesal, dan bertanya, kenapa aku tidak mampu membalas semua budi jasa, pengorbanan itu?

Sungguh, Tuhan nyata dalam kehidupan ku adalah ibu.

Pintaku pada-Mu, Tuhan, Ya Allah. Berikan ibuku kesehatan, kekuatan, dan ketabahan dalam menghadapi derita hidup di dunia.

Berkahi perjuangannya untuk anak-anaknya, berkahi pengorbananya untuk anak-anaknya. Dan teruntuk seluruh ibu dan calon ibu, kuatkanlah hidup mereka dalam budaya patriarki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline